Mantan Dubes Polandia Kritik Strategi Naturalisasi PSSI

Jakarta, Deras.id – Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha mengungkapkan kritik tajam terhadap langkah PSSI yang banyak melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam unggahan di media sosialnya.

Kritik pria umur 76 tahun tersebut mungkin mencakup kekhawatiran tentang pengembangan pemain lokal, dampak pada integritas kompetisi domestik, atau efek jangka panjang dari terlalu bergantung pada pemain naturalisasi. Ia mungkin juga menyoroti perlunya fokus pada pembinaan pemain muda dan pengembangan akademi sebagai bagian dari strategi sepak bola jangka panjang Indonesia.

“Saya sungguh galau, saya akan posting status yang akan membuat followers saya marah, tapi tidak apa saya ambil risiko ini, karena saya mau menjaga martabat bangsa saya,” tulis Peter Gontha dalam unggahan di Instagramnya.

Sementara itu, PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melihat naturalisasi sebagai langkah strategis untuk segera meningkatkan kualitas tim nasional, terutama dalam menghadapi tantangan di kualifikasi Piala Dunia dan kompetisi internasional lainnya.

Dia kemudian menuliskan sejumlah pertanyaan, yang dia jawab sendiri. Berikut kutipannya:

1. Apakah Anda cinta PSSI? (saya cinta)

2. Apakah Anda cinta bangsa? (saya cinta)

3. Apakah Anda tidak malu lihat PSSI 9 pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? (Saya malu).

4. Apakah kita bangsa besar? (saya rasa demikian)

5. Apakah Anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka? (saya tahu)

6. Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial mereka di negara nya begitu saja? (saya rasa tidak).

7. Apakah menurut Anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)? ( saya rasa demikian)

8. Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa? (saya malu).

Di akhir dia menambahkan: “Saya marah karena diejek oleh seorang teman asing saya, yang saya usir dari kantor saya karena mencemooh PSSI!”

Pria asal Semarang, Jawa Tengah tersebut mengkritik susunan starting XI Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Australia, yang berakhir imbang 0-0 pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gontha menyoroti bahwa dari sebelas pemain yang diturunkan oleh pelatih Shin Tae-yong, sembilan di antaranya adalah pemain diaspora, sementara hanya dua pemain lokal asli Indonesia yang bermain, yaitu Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan.

Unggahan tersebut segera menarik perhatian publik dan memicu perdebatan. Kritik Gontha mencerminkan kekhawatiran tentang dampak jangka panjang dari pendekatan naturalisasi yang intensif ini terhadap pengembangan pemain lokal dan masa depan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Penulis: Elfajr l Editor: Apr

Exit mobile version