Manchester, Deras.id – Manchester City dan Manchester United akan berduel di Wembley Stadium pada partai final FA Cup 2022/2023. Pertandingan final Piala FA antara Man City vs MU ini akan kick-off Sabtu, 3 Juni 2023, jam 21:00 WIB.
Setelah memastikan gelar juara Liga Inggris, Final FA Cup kali ini menjadi salah satu misi utama City sebelum manghadapi Inter Milian di Final Liga Champions guna meraih treble winner musim ini. Uniknya rekor treble winner saat ini masih dipegang MU sejak tahun 1999.
Mampukah MU menghentikan City meraih treble winner. Atau MU akan bernasib seperti Real Madrid yang dihabisi pasukan Pep Guardiola lewat skema yang baru-baru ini mereka temukan.
Dalam dua pertemuan di Premier League terakhir, Man City dan MU sama-sama menang di kandang sendiri. Pada pekan ke-9, Man City menggias MU 6-3 di Etihad Stadium. Erling Haaland dan Phil Foden masing-masing mencetak hattrick untuk Man City di derby tersebut. MU membalasnya dengan menaklukkan Man City 2-1 lewat gol-gol Bruno Fernandes dan Marcus Rashford pada pekan ke-20 di Old Trafford. Namun, City kali ini berbeda dengan City saat dikalahkan MU.
Dikutip dari YouTube Ruang Taktik, Sabtu (03/06/2023), Pep telah merubah pakem City dari formasi 4-2-3-1 menjadi formasi 3-2-4-1. Formasi tiga bek ala Pep nggak seperti kebanyakan tim yang akan berubah jadi lima bek yang membuat pemain bek sayap harus mundur jauh membantu pertahanan. Pep tidak menginginkan hal tersebut.
Formasi tiga bek ala pep hanya mengharuskan pemain gelandang saja yang mundur ke belakang yang kali ini diperankan dengan baik oleh John stone. Dalam hal ini, Stones bisa mengisi slot center bek kanan, kiri atau bahkan fullback tergantung ruang kosong mana yang Ia mampu cover.
Dengan formasi ini, tentunya akan membuat serangan balik lawan bisa diantisipasi dengan cepat. Dikarenakan jarak John stones untuk turun ke belakang relatif pendek. Formasi ini memang dirancang Pep untuk mengatasi masalah transisi pertahanan Man City Ketika melawan tim yang mengandalkan serangan balik. Hal tersebut didukung dengan kemampuan pemain City memainkan umpan-umpan pendek untuk lepas dari press menggunakan model triangle pass.
Keberhasilan City melumat raja UCL Real Madrid dengan skor telat 4-0 adalah bagaimana anak asuh Guardiola ini sukses mengurung pertahanan Madrid dengan mengganggu build up serangan serta counter press untuk mencegah Real Madrid melakukan serangan balik. Pep menginstruksikan pemainnya untuk sesegera mungkin merebut bola di area tinggi dengan permainan agresif.
Menurut Ruang Taktik, satu-satunya jalan bagi MU untuk mencetak peluang adalah dengan melakukan bypass melalui umpan-umpan jauh. MU memang punya masalah soal build up atau bangun serangan, namun MU cukup mahir memanfaatkan umpan jauh. Jika umpan jauh bisa dilakukan dengan akurat lalu menyerang lewat transisi setelah memenangkan bola muntah dari lompatan atau sundulan, bukan tidak mungkin, MU akan mengalahkan City. Yaitu dengan menginstruksikan banyak pemain mendekat ke arah jatuhnya bola, Weghorst dengan sundulannya dapat diubah menjadi serangan cepat yang akan membuat striker MU langsung berhadapan dengan bek City.
Selain itu, menurut Ruang Taktik, MU harus benar-benar memperbaiki finishingnya. Mengkreasikan peluang menjadi gol masih menjadi permasalahan MU seiring tidak adanya penyerang yang hebat.
Memang tidaklah mudah menghentikan City yang saat ini dapat dikatakan sebagai tim tertangguh di planet ini. Namun bila MU mampu bertahan dengan solid, berhasil memanfaatkan peluang sekecil mungkin, bukan tidak mungkin MU akan mengalahkan Manchester City.
Penulis: Toro | Editor: Saiful