Luka Ringan hingga Operasi, Semua Biaya Pengobatan Transmigran ditanggung Kemendes
Muna, Deras.id – Kemendes PDTT berkomitmen memfasilitasi seluruh biaya pengobatan transmigran baik luka ringan maupun parah. Diantaranya bahkan kasus berat yang membutuhkan operasi seperti yang terjadi pada salah satu pasien di SP Raimuna Kecamatan Maligang Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara.
“Kami selalu kawal rujukan pasien, selama mereka melapor pasti kami usahakan, kami biayai mulai dari pengobatan, perawatan dan biaya operasi. Tapi nyawa tidak bisa kami atur. Yang penting sudah kami usahakan semampu yang kami bisa,” ujar Rosyid Althaf, Direktur PSPPSKP pada Rabu (16/11/2022).
Dalam kunjungannya ke Kendari, Kemendes PDTT bermaksud mengawal pasien yang mengidap penyakit diabetes akut. Pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar untuk dilakukan operasi amputasi di bagian kaki. Namun demikian nyawa pasien tak tertolong karena kondisi kesehatan yang terus menurun.
Diketahui akses dari Kendari ke SP Muna ditempuh 5-7 jam perjalanan darat dan hanya bisa ditempuh mobil khusus yang bisa melewati jalan terjal. Dibutuhkan biaya yang cukup besar hanya untuk transportasi. Terkait hal ini, Kemendes PDTT membiayai transportasi pasien dari RSU Bahteramas, Kendari menuju rumah duka di Muna.
“Kami fasilitasi semua, apalagi untuk warga yang punya penyakit berat, bahkan sampai pengantaran biaya ambulans. Karena rata-rata letak SP jauh dari rumah sakit umum,” tambah Rosyid.
Sementara itu, Kepala Bidang Badan Pembindaan Pengambangan Kawasan dan Masyarakat Transmigrasi Kendari Joni Hermansyah menjelaskan pelayanan dan akses kesehatan untuk warga transmigrasi sudah banyak dirasakan manfaatnya. Warga dinilai sangat kooperatif untuk selalu update kondisi kesehatan dengan tenaga pendamping maupun dinas setempat.
“Banyak warga yang terbantu dan bisa sembuh dengan pelayananan dan akses rujukan yang disediakan Kemendes PDTT ini. Sekarang tiap kejadian dan perkembangan kesehatan warga juga selalu mereka koordinasikan dengan pendamping maupun UPT sehingga selalu terpantau,” tutupnya.
Penulis: Lailatul Fajriyah l Editor: Ifta