BeritaNasional

Libur Panjang Bulan Mei 2024, Ekonom Klaim Belanja Masyarakat Justru Melandai

Nasional, Deras.id – Ekonom mengklaim pasca liburan Idul Fitri hingga libur panjang (long weekend) pada bulan Mei 2024 tingkat belanja masyarakat dinilai justru melandai.

Menurut Andy Asmoro selaku Kepala Ekonom Mandiri, tren belanja pada periode libur panjang Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama pada 9-12 Mei 2024 cenderung melandai dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

Mandiri Spending Indeks merilis temuannya terkait belanja masyarakat pada periode libur panjang pertengahan Mei 2024 tercatat turun 0,7% dibandingkan dengan rata-rata belanja pada minggu-minggu sebelumnya.

“Hal ini kemungkinan berkaitan dengan periode libur yang berdekatan dengan libur Idul Fitri lalu dan juga berlangsung di tengah bulan,” katanya melalui keterangan tertulis, dikutip pada hari Jumat (24/6/2024).

Namun, hal tersebut tidak rata di semua provinsi, terdapat beberapa wilayah di mana belanja masyarakat pada pertengahan Mei 2024 tercatat meningkat pada sebagian provinsi, tertinggi di Gorontalo dan DIYogyakarta yang tumbuh masing-masing sebesar 9,6%.

Baca Juga:  Wisata Air Terjun di Malang untuk Inspirasi Liburan yang Seru, Mana Favorit Anda?

Daerah lainnya yang menunjukkan pertumbuhan tinggi diikuti oleh Provinsi Sulawesi Tengah yang tumbuh 8,2%, Sulawesi Tenggara 7,7%, dan Nusa Tenggara Barat 7,6%.

Kenaikan belanja terutama terjadi pada kategori leisures, tertinggi pada belanja terkait hiburan sebesar 31,9%, diikuti belanja terkait hobi 24,3% dan hotel 11,8%.

Teguh Yudi Wicaksono selaku Kepala Mandiri Institute sebelumnya menilai bahwa belanja masyarakat biasanya akan memasuki periode normalisasi pasca periode Idul Fitri dan diperkirakan berlangsung pada hingga pertengahan Mei 2024.

“Berdasarkan kategori belanja, belanja consumer goods melambat lebih dalam dibanding kelompok lain, terutama pada sub kelompok belanja kebutuhan sehari-hari (supermarket) dan yang terkait fashion,” jelasnya.

Nemun, Teguh menuturkan bahwa belanja di sejumlah daerah masih menunjukkan tren kenaikan, misalnya di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Juga:  Atasi Polusi Udara Jabodetabek, Menhub Usul Sistem 4 in 1

Penulis: M.F.S.A I Editor: Dinda

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda