LF PBNU Rilis Data Hilal Akhir Ramadhan, Lebaran Bisa Jumat Bisa Sabtu
Jakarta, Deras.id – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hilal akhir Ramadhan 1444 H. Data-data tersebut akan menentukan perkiraan akhir Ramadhan sekaligus penentuan tanggal 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri.
“Tinggi hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan tinggi 1 derajat 5 menit. Sedangkan yang terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi 2 derajat selama 11 menit,” tulis Instagram @nunline_id dikutip Selasa (18/04/2023).
NU Online juga memperkirakan tinggi hilal pada tanggal 20 April 2023 berada di 1 derajat selama 55 menit. Sedangkan letak matahari terbenam berada di 11 derajat selama 30 menit. Dengan demikian kedudukan hilal berada di 1 derajat selama 32 menit utara matahari.
Berdasarkan data-data tersebut, posisi hilal pada hari Kamis 20 April 2023 sementara ini masih belum memenuhi kriteria imkanur rukyah yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
Namun demikian PBNU masih menunggu berdasarkan hasil hisab atau perhitungan secara astronomis yang akan digelar bersamaan dengan sidang Isbat. Sementara itu, Muhammadiyah sudah mengumumkan kapan Hari Raya Idul Fitri 2023/1 Syawal 1444 H melalui hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H pada Februari lalu. Hasilnya, Muhammadiyah menetapkan Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.
Untuk diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 2023 pada Kamis (20/4/2023) atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.
Keputusan sidang isbat tersebut akan diambil dari informasi awal berdasarkan hasil hisab atau perhitungan secara astronomis. Hasil hisab tersebut kemudian akan dikonfirmasi lagi lewat hasil lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.
Penulis: Toro | Editor: Saiful