Kurs Rupiah Kembali Loyo Hari Ini

Nasional, Deras.id – Jelang penerbitan data inflasi minggu ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif tetapi akan ditutup menyusut diangka Rp16.060-Rp16.130 pada hari ini, Selasa (14/5/2024).

Sehari sebelumnya, Senin (14/5/2024) mata uang rupiah pada perdagangan stagnan di angka melemah 0,21% atau 34 poin ke posisi Rp16.081. Sementara, secara bersamaan indeks dolar AS ditutup dengan nilai 105.108.

Ibrahim Assuaibi selaku Direktur Laba Forexindo Berjangka mengatakan sebagian besar pedagang tetap bias terhadap greenback menjelang data indeks harga produsen untuk bulan April akan dirilis pada hari Selasa.

“Sementara itu, data indeks harga konsumen yang lebih diawasi akan dirilis pada hari Rabu (15/5), akan menjadi fokus utama, mengingat hal tersebut kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS,” kata Ibrahim dalam riset harian, Senin (13/5/2024).

Salah satu dampak yang akan terjadi dari kondisi ini adalah kembali memanasnya perang perdagangan antar negara superior (America dan China) dengan dominasi perekonomiannya di dunia. Sebab, China mendapat sorotan dari para pedagang setelah laporan pekan lalu yang mengatakan pemerintahan Biden sedang mempersiapkan lebih banyak tarif perdagangan terhadap negara tersebut, terutama pada sektor kendaraan listrik.

Setelah Bank Sentral Eropa menjamin turunnya suku bunga pada tanggal 6 Juni, di waktu yang bersamaan janji tersebut masih tidak pasti karena tidak ada angka pasti yang disetujui oleh bank sentral. Sebab itulah, saat ini pasar memprediksi suku bunga akan naik sebesar 70 basis poin di tahun 2024.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh resilien. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 yang tumbuh sebesar 5,11%, lebih tinggi dari kuartal IV/2023 yang sebesar 5,04%, yang disokong oleh momentum Ramadan dan Lebaran 2024, juga adanya gelaran pemilu 2024, yang akhirnya meningkatkan konsumsi domestik.

Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia pada April 2024 mencapai 52,9. Di februari 2024, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta jiwa, atau meningkat sebesar 3,5 juta jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 138,63 juta jiwa.
Berdasarkan semua informasi di atas, Ibrahim meyakini mata uang rupiah fluktuatif tetapi akan melemah, angka penutupan yang ditaksir Ibrahim pada hari ini, Selasa (14/5/2024) melemah direntang Rp16.060-Rp16.130 per dolar AS.

Penulis: M.F.S.A I Editor : Dinda

Exit mobile version