Jakarta, Deras.id – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menantang debat terbuka trio Cikeas. Debat terbuka tersebut untuk mengungkap begal Partai Demokrat sesungguhnya.
“Kami Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) menantang debat hukum politik, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Edhi Baskoro Yudhoyono dengan Tema: Siapa Begal Partai Demokrat Sesungguhnya,” ujar Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat KLB Saiful Huda Ems, Sabtu (8/4/2023).
Saiful menilai, Partai Demokrat saat ini dimonopoli oleh dinasti SBY yang menguasai partai. Oleh karenanya, Saiful meminta tantangan debat terbuka tersebut ditanggapi serius oleh keluarga Cikeas.
“Tantangan debat terbuka ini bahkan dapat menjadi perhatian serius bagi Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti, dan Edhi Baskoro Yudhoyono penguasa mutlak, absolut tanpa batas Partai Demokrat hasil kesepakatan bersama keluarga Cikeas,” ungkap Saiful.
Lebih lanjut Saiful menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan media untuk mendukung debat terbuka tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut harus diketahui semua publik agar masyarakat paham siapa sebenarnya yang dianggap sebagai pembedal partai.
“Hal-hal mengenai media yang akan menyiarkan secara langsung acara ini,” jelasnya.
Saiful berharap tantangan debat terbuka tersebut menjadi suatu ruang diskusi yang sehat dan ajang silaturahmi. Selain itu, dapat membuka dan melahirkan kesepakatan bersama di antara kedua belah pihak.
Sebelumnya, Partai Demokrat pimpinan AHY menegaskan akan melawan usaha kubu Moeldoko yang ingin ambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Seluruh kader Demokrat berkomitmen solid membela kepengurusan AHY sebagai pimpinan partai.
“Ya tentunya Partai Demokrat akan melawan semua usaha untuk mengambil alih Demokrat. Semua kader solid untuk berjuang dan membela ketua umum yang sah,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, Rabu (5/4/2023).
Syarief mengatakan bahwa semangat perjuangan kader sudah melekat untuk membela AHY. Menurutnya, Hal tersebut sebagai bentuk penegakan konstitusi dan demokrasi di Indonesia.
Penulis: Diraf l Editor: Rifai