Bali, Deras.id – Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan lima pesan kepada negara anggota yang hadir dalam pembukaan KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).
Pertama Terkait berbagai macam krisis yang terjadi akibat pandemi termasuk terjadinya perang. Jokowi menuturkan bahwa hal ini merupakan tantangan yang membutuhkan kerja keras dari seluruh pihak.
“Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Dan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” terangnya.
Kedua adalah terkait kelangkaan pupuk sehingga mengakibatkan gagal panen. Tentu saja hal ini menjadi sumber krisis pangan yang merupakan salah satu faktor terjadinya resesi.
“Para pemimpin dunia tidak boleh sepelekan masalah pupuk. Jika pupuk langka, gagal panen dapat terjadi di seluruh dunia, harga pangan akan semakin melambung, dan terjadi krisis pangan,” kata Jokowi.
Ketiga adalah pesan untuk kolaborasi antarnegara sebagai partner dalam mewujudkan dunia. Sementara pesan keempat yang ia sampaikan terkait persiapan pandemic fund dan G20 sebagai percepatan terlaksananya tujuan pembangunan.
“Perang harus berhenti agar kita bisa bertanggung jawab kepada generasi saat ini dan generasi yang akan datang. Di tengah situasi yang sangat sulit G20 bekerja agar dapat mempersiapkan dana pandemic fund untuk menghadapi pandemi mendatang, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah, mendorong percepatan pencapaian SDGs, dan mendukung “Bali Compact” transisi energi untuk mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan,” tutur Jokow.
Lebih lanjut Jokowi menyampaikan kepada para delegasi khususnya pemimpin negara agar bersikap bijak menghadapi masalah-masalah global saat ini.
“G20 harus memperlihatkan kepada dunia bahwa para pemimpin negara dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan,” bunyi pesan kelima Jokowi.
Penulis: Risca l Editor: Ifta