Jakarta, Deras.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Indonesia kekuarangn dokter spesialis. Dampaknya, kasus bayi dengan kelainan jantung yang tidak dapat ditangani makin meningkat.
Menkes menjelaskan, dalam satu tahun terdapat kelahiran sekitar 4,8 juta bayi. Sebanyak 25 persen dari jumlah itu mengalami kelainan jantung. Selanjutnya, perbandingan kelahiran bayi dengan kelainan jantung yakni 1 per 100. Sayangnya, kondisi ini tidak dibarengi dengan kecukupan dokter spesialis kelainan jantung.
“Dari 48 ribu ini, sekitar 25 persen atau sekitar 12.500 setiap tahun itu ada bayi dengan penyakit jantung bawaan kritis dan harus dioperasi jantungnya, kalau nggak dia wafat. Sementara kapasitas operasi kita cuma 5 ribuan,” papar Menkes Budi dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Persoalan kelainan jantung ini juga hampir sama dengan penyebab meninggalnya bayi karena penyakit ginjal Acute Kidney Injure (AKI). Kedua penyakit ini sama- sama terkendala penanganan karena minimnya dokter spesialis.
“Jadi kalau 10 tahun, ada 70 ribu bayi yang wafat gara-gara kita tidak punya dokter spesialis yang cukup. Kasihan anak-anak kita,” pungkasnya.
Penulis: Una l Editor: Dian Cahyani