Jakarta, Deras.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh masyarakat secara tegas menolak serangan fajar atau praktik politik uang di Pemilu 2024. Jika masyarakat masih terlena dengan politik uang, maka jangan harap pemimpin yang terpilih akan bersih dari korupsi.
“Kalau ada serangan fajar tolak. Selama masih menerima atau menunggu serangan fajar pasti pemerintahannya tidak akan bersih,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan resmi KPK, Minggu (21/5/2023).
Sudah saatnya masyarakat memilih pemimpin bukan karena uang semata. Namun harus menetukan pilihan karena melihat gagasan dan program yang ditawarkan oleh calon pemimpin yang berkontestasi di Pemilu 2024.
“Kalau menentukan dalam memilih karena amplop jangan bermimpi kotanya memiliki pemimpin yang akan membuat makmur dan adil,” tambahnya.
Ghufron menilai pemimpin yang terpilih karena uang yang ia bagikan akan berpengaruh pada kualitas pemerintahan. Tentunya, ditubuh pemerintahan tersebut akan berpeluang adanya praktik korupsi.
“Pada akhirnya jika pemimpin tersebut terpilih maka kualitas pemerintahannya tentu tidak akan baik, bersih, dan akuntabel,” tutur Ghufron.
Calon pemimpin yang membagi-bagikan uang agar dipilih oleh masyarakat, ketika menjabat tidak akan fokus untuk mensejahterkan rakyatnya. Sebab pemimpin tersebut akan berusaha untuk membalikkan modal yang ia keluarkan selama proses pencalonan.
“Kami berharap antikorupsi menjadi budaya bagi pemerintahan dan rakyatnya. Pemimpin yang adil itu tidak menyuap untuk dipilih. Kenapa? Karena kalau dia menang dengan cara itu maka saat duduk memimpin dia akan minta kembali modalnya,” pungkasnya.
Penulis: Kusairi l Editor: Ifta