Seoul, Deras.id – Kementerian pertahanan Korea Selatan (Korsel) telah mengajukan protes ke Beijing dan Moskow karena telah melampaui batas pertahanan udara. Pesawat kedua negara itu telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara (KADIZ) Korsel tanpa pemberitahuan selama latihan bersama itu.
“Militer kami mengidentifikasi pesawat China dan Rusia sebelum mereka masuk ke KADIZ. Kamu mengerahkan pesawat tempur Angkatan Udara untuk melakukan langkah-langkah taktis sebagai persiapan menghadapi potensi situasi yang tidak disengaja,” kata Kepala Staf Gabungan Korsel Kim Seung Kyum, seperti dikutip dari aljazeera.com, Rabu (7/6/2023).
Kementerian pertahanan China mengatakan patroli bersama itu adalah bagian dari rencana kerja sama antara Beijing dan Moskow dan merupakan latihan keenam sejak 2019. Patroli bersama Beijing dan Moskow adalah bagian dari perluasan hubungan antara keduanya dalam apa yang disebut kemitraan tanpa batas.
Kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan pesawat diharapkan untuk mengidentifikasi keberadaan mereka ketika mereka memasuki zona pertahanan udara. Hal itu untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja.
Kemudian, Kim juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan protes ke kedutaan besar China dan Rusia di Seoul. Kemudian menyatakan penyesalannya pesawat militer mereka telah terbang di dekat daerah sensitif yang dekat dengan wilayah udara Korsel.
Bahkan, kementerian juga meminta kedua negara untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah terulangnya, mengingat bahwa penerbangan semacam itu dapat menyebabkan ketegangan regional.
Disisi lain, Jepang juga mengatakan pihaknya mengirim jet tempur sebagai tanggapan atas sepasang pesawat pembom Rusia yang bergabung dengan dua pembom China di atas Laut Jepang. Pesawat itu terbang bersama sejauh Laut China Timur, di mana mereka kemudian bergabung dengan dua pesawat tempur China.
Untuk diketahui, jejak militer China yang tumbuh di Asia-Pasifik juga bertepatan dengan peningkatan manuver dan latihan militer oleh Amerika Serikat dan sekutu regionalnya. Sementara, menteri pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada pertemuan puncak keamanan Asia, Dialog Shangri-La, yang diadakan di Singapura selama akhir pekan bahwa komunikasi yang baik diperlukan antara Beijing dan Washington untuk menghindari krisis.
Penulis: Andre l Editor: Saiful