Jakarta, Deras.id – Indonesia mengekspor kopi robusta sebanyak 19,2 ton dengan nilai Rp675 juta ke Mesir dan Lebanon. Kopi tersebut berasal dari Sistem Resi Gudang (SRG) yang dikelola Koperasi Gunung Luhur Berkah Subang.
”Ekspor komoditas kopi dan ikan melalui gudang SRG membuktikan satu hal. SRG tidak hanya memberikan akses pinjaman, menjual komoditas di saat harga tinggi, dan menjadi instrumen tunda jual, namun bisa juga untuk penguatan usaha pelaku ekspor. Pelaku usaha komoditas perlu segera memanfaatkan SRG,” jelas Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga dalam keterangan tertulis dikutip Deras.id, Kamis (25/5/2023).
Koperasi Gunung Luhur Berkah sejak tahun 2022 telah mengekspor kopi ke Mesir melalui program imbal dagang. Koperasi Gunung Luhur Berkah baru pertama kali melakukan ekspor kopi ke Lebanon.
Lebanon adalah pasar komersial pertama yang diperoleh Koperasi Gunung Luhur Berkah. Mekanisme SRG mampu memperkuat arus keuangan perusahaan serta menjamin ketersediaan pasokan. Sehingga Koperasi Gunung Luhur Berkah berani untuk melakukan ekspansi pasar.
SRG awalnya lebih fokus untuk menjamin ketersediaan stok komoditi, khususnya bahan pangan. Namun, untuk kedepannya akan ditingkatkan kembali terkait pemanfaatan SRG. Pengelola gudang SRG dalam beberapa tahun terakhir, mampu untuk melakukan ekspor.
Heryono menyampaikan bahwa Bappebti sudah mempersiapkan beberapa program kegiatan guna mendorong pengelola gudang SRG supaya bisa go global. Salah satu programnya, yakni melakukan bimbingan teknis pengenalan tata cara ekspor. Hal tersebut dilakukan karena berkaca dari keberhasilan Koperasi Gunung Luhur Berkah.
Gudang SRG menyimpan komoditas yang berkualitas premium serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar, baik global maupun domestik. Diharapkan bekal dari pemahaman mekanisme ekspor bisa membantu membuka wawasan dan pasar bagi komoditas yang disimpan di gudang SRG.
Penulis: Risca l Editor: Rifai