Jakarta, Deras.id – Konflik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memanas. Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyampaikan bahwa konflik yang melibatkan petinggi PBNU dan PKB ini merupakan konflik antar saudara.
“Yah kita tunggu saja perkembangannya, karena ini masalah antar saudara dalam keluarga, enggak usah khawatir. Enggak ada yang serius,” kata Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla kepada wartawan dikutip Deras.id, Kamis (8/8/2024).
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin siap untuk menjadi juru damai kedua kubu tersebut. Ia mengatakan para senior atau sesepuh yang awal memprakarsai PKB akan menjadi referensi untuk mengelola organisasi lebih baik.
“Ya semua sesepuh NU yang dulu mendirikan PKB ya kita apa namanya kita jadikan lah sebagai rujukan untuk mengelola secara lebih baik lagi antara PBNU dan PKB,” tutur Ulil Abshar Abdalla.
“Insyaallah ini masalah tidak ada yang serius, ini masalah keluarga, biasa lah antar keluarga,” imbuhnya.
Ma’ruf Amin mengaku siap menjadi mediator untuk mendamaikan perseteruan PKB dengan PBNU, karena mendamaikan pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Akan tetapi Ma’ruf menolak apabila dirinya hanya dijadikan sebagai peluru untuk menghantam kubu satu dan lainnya.
“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana mengikhlaskan, mendamaikan ya, dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia. Bersedia tentu,” jelas Ma’ruf Amin.
“Tapi, kalau hanya untuk nyari peluru untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi untuk digunakan peluru untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberi peluru-peluru untuk tambah konfliknya,” imbuhnya.
Diketahui, PBNU telah membentuk tim khusus untuk mengkaji ulang hubungan NU dan PKB. Kedua elite PKB dan PBNU kemudian saling perang pernyataan di publik.
Editor: Ifta