Paris, Deras.id – Komunitas Kurdi Perancis menggelar aksi demonstrasi dengan cara berdiam tanpa bicara sedikitpun. Aksi tersebut digaungkan untuk menghormati tiga aktivis perempuan yang tewas tertembak tahun 2013 silam.
“Setiap hari kami bertanya pada diri sendiri kapan seseorang akan menembak kami lagi, sepuluh tahun yang lalu kami diserang di jantung kota Paris,” kata Dagan Dogan anggota Kurdi Paris, dikutip dari abcnews.go.com pada Selasa, (27/12/2022) sore.
Para demonstran menyebut hingga saat ini pelaku penembakan belum dirilis oleh Pemerintah Prancis. Hal itu yang membuat komunitas Kurdi Prancis mengorganisir untuk melakukan protes tersebut.
Efek domino dari aksi tersebut, akhirnya Turki memanggil duta besar Prancis pada Senin, (26/12/2022) kemarin. Beberapa anggota Kurdi telah berbaris di Paris dengan bendera Partai Pekerja Kurdistan (PPK) yang menyatakan bahwan Turki terlibat dalam aksi penembakan tersebut.
Pemerintah Prancis telah melaporkan peningkatan kejahatan dan pelanggaran terkait ras atau agama dalam beberapa tahun terakhir. Pihak berwenang Prancis menyebut serangan tersebut sebagai insiden yang terisolasi. Namun beberapa aktivis Kurdi yang berada di Paris menyebut jika insiden penembakan tersebut didorong oleh politik.
Penulis: Mahfud |Editor: Rifai