Jakarta, Deras.id – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro mengatakan telah menerima sejumlah aduan terkait pelanggaran HAM pada peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara. Namun sampai saat ini, Komnas HAM masih belum menindaklanjuti terkait aduan tersebut.
“Kalau saya tidak salah sudah, tapi baru menerima jadi belum melakukan apa-apa. Kemarin (laporan diterima),” ujar Atnike kepada wartawan Selasa, (7/3/2023).
Atnike mengatakan akan membahas terkait laporan dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Ia juga menjelaskan beberapa prosedur yang harus disampaikan kepada Komnas HAM terkait kebakaran tersebut. Semua laporan yang diadukan akan dibahas dan dipelajari lebih lanjut.
“Semua pengaduan yang diterima Komnas HAM pasti dibahas. Ada prosedurnya, misalnya dilihat dari informasi yang diadukan, siapa pengadunya. Apa yang dituntut dari pengadu, itu perlu dipelajari,” ucap Atnike.
Jika dalam proses aduan nanti ada yang membuktikan adanya pelanggaran hak asasi manusia, maka Komnas HAM akan langsung bertindak tegas
“Nanti apabila dinyatakan informasi yang diberikan itu cukup dan dinilai itu adalah patut diduga terkait dengan pelanggaran HAM, maka Komnas HAM harus menindaklanjuti,” sambungnya.
Sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara pernah mengalami 2 kali kebakaran hebat. Pada 18 Januari 2009 Depo Pertamina Plumpang mengalami kebakaran karena disebabkan oleh faktor human error. Kala itu Pertamina telah mengalami kerugian hingga sekitar Rp17 miliar. Sementara, korban jiwa akibat insiden itu satu orang, yakni petugas keamanan di fasilitas tersebut
Kemudian, kebakaran kembali terjadi pada Jumat (3/3) malam. Akibatnya, 19 orang tewas dan 38 orang tengah dirawat di rumah sakit. Si jago merah menjalar hingga permukiman warga Kelurahan Rawa Badak Selatan, termasuk Kampung Tanah Merah yang berlokasi di dekat depo. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran ini.
Penulis: Alfan | Editor: Rea
