Jakarta, Deras.id – Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim mengusulkan agar motor gede (moge) dapat melintasi jalan tol pada waktu tertentu saja, yakni saat melakukan touring pada weekend.
”Kita touring kan kebanyakan hari Sabtu-Minggu. Dan kita enggak mau juga, misalnya dari Jakarta ke Surabaya (pakai tol-red), untuk apa? Capek bro di tol,” ungkap Irianto, Rabu (11/1/2023).
Ia mengatakan, akses jalan tol itu digunakan untuk menghindari keluhan masyarakat atau pengguna jalan lainnya.
“Sekarang kan apa coba, ekstrem banget. Masuk gang kecil lah, macet lah. Kan orang jadi teriak,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan, jika moge melintas di jalan tol, maka akan berdampak dalam meningkatnya angka kecelakaan di jalan tol. Apalagi pengendara moge cenderung menggunakan jalan dengan konvoi. Sehingga dikhawatirkan dapat membuat kendaraan besar seperti truk dan bus Terganggu.
“Jalan tol ini ada rawan kecelakaan, apa lagi masuk moge. Kecenderungan moge ini kan konvoi, itu riskan untuk pengguna jalan lainnya. Apa lagi yang jejer-jejer dua itu cukup membahayakan,” Kata Darmaningtyas.
Adapun gangguan lain, yakni kedua kendaraan besar seperti bus dan truk
Mengalami blind spot atau titik buta di sekitarnya. Pengemudi tidak bisa meliat objek maupun kendaraan lainnya.
“Yang akan kerepotan kendaraan besar seperti truk atas bus. Karena kan daya penglihatan terbatas kalau dalam transportasi ada namanya blind spot titik yang tidak bisa terlihat pengemudi salah satu contohnya kendaraan yang lebih kecil di depannya misalnya. Jadi moge masuk tol itu berbahaya,” pungkasnya.
Penulis: Putra Alam l Editor: Dian