PolitikPolitik

Klaim Penerus Masyumi, PBB Terjebak Konflik Internal dan Gagal Masuk Senayan

Jakarta, Deras.id – Partai Bulan Bintang (PBB) merupakan salah satu partai yang lahir di era Reformasi. Partai yang berasaskan Islam tersebut lahir pada 17 Juli 1998 di Jakarta, namun baru dideklarasikan pada 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

PBB didirikan oleh ormas-ormas Islam tingkat nasional seperti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), dan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI). Selain itu, ada juga Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Islam (Persis), Perti, Al-Irsyad, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam (GPI), dan beberapa ormas Islam lain yang tergabung dalam Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI).

Baca Juga:  Bobby Nasution Dukung Kaesang Jadi Ketum PSI

Sebagai partai Islam yang mengklaim penerus Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam. Bahkan, PBB telah mengikuti pemilu sejak era reformasi pada tahun 1999.

Pada awal berdiri, PBB diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra yang disebut sebagai tokoh reformasi yang mengarsiteki berhentinya Presiden Soeharto. Sementara M.S Kaban dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang merupakan tokoh HMI sekaligus Menteri Kehutanan pada masa itu.

Sejak Pemilu 1999, PBB meraih 1.050.000 suara atau 2 persen suara dan meraih 13 kursi DPR RI. Kemudian pada tahun 2004, PBB meraih 2.970.487 suara atau 2,62 persen dan mendapat 11 kursi DPR RI.

Namun sejak berlakunya sistem parliamentary threshold pada pemilu 2009, PBB gagal mendapat kursi DPR RI karena hanya meraih 1,8 juta suara atau 1,7 persen di bawah ambang batas minimal 2,5 persen. Kemudian pada tahun 2014, PBB juga kembali gagal meraih kursi DPR RI karena tak mampu menembus batas minimal 2,5 persen suara.

Baca Juga:  Enggan Masuk Politik, Imam Besar Istiqlal: Enjoy Urus Umat

Pada pemilu 2019 dan 2024 perolehan suara PBB semakin turun dan tak mampu bersaing dengan partai Islam lainnya. Bahkan seringnya konflik internal, membuat PBB semakin redup dan terpecah.

Sejak berdirinya PBB tidak banyak figur yang tampil di panggung politik Indonesia. Selain MS Kaban yang kini hijrah ke Partai Ummat, dan Yusril Ihza Mahendra sebagai representasi PBB yang kini keluar dari partai berlogo bulan Bintang tersebut.

Penulis: Diraf l Editor: Muhibudin Kamali

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda