Kinerja Positif APBN 2022 Jadi Modal Kuat Hadapi Ketidakpastian Global

Jakarta, Deras.id – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 dinilai sebagai shock absorber dalam perekonomian negara. Hal tersebut menjadi modal kuat dalam menghadapi ketidakpastian global serta konsolidasi fiskal di tahun 2023.

“Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Yang dua pertiga pasti kena dampak, tetapi dampaknya hampir pasti berbeda-beda. Untuk Indonesia, kita minimalkan dengan fundamental domestiknya yang kuat. Itu yang sumber optimismenya,” jelas Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan RI dikutip Deras.id, Jumat (14/1/2023).

Setelah pandemi mampu terlewati, Indonesia dinilai memiliki ketahanan yang cukup kuat untuk masuk ke 2023. Optimisme tersebut dapat dilihat dari indikator permintaan, seperti listrik, ritel, dan sebagainya.

Dampak langsung ketika dunia mengalami resesi adalah pada sektor keuangan dan sektor manufaktur yang melakukan ekspor. Apabila pendapatan di negara tujuan ekspor mengalami penurunan, maka permintaan barang dan jasa ke Indonesia juga menurun. Sehingga perlu meningkatkan competitiveness serta memperbaiki efisiensi.

Untuk mengantisipasi dampak dari resesi, perlu untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sumber tersebut, yaitu melanjutkan hilirisasi SDA, menggunakan produk dalam negeri, mendorong UMKM, serta melakukan transisi menuju ekonomi hijau.

Penulis: Risca l Editor: Ifta

Exit mobile version