Jakarta, Deras.id – Kilang minyak Pertamina kembali meledak setelah terjadi di Plumpang, Jakarta Utara. Kali ini terjadi di Jalan Puteri Tujuh, Kota Dumai mengalami ledakan dan kebakaran pada Sabtu (1/4/2023). Atas kejadian tersebut PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) Dumai meminta maaf. Pihaknya juga mengatakan siap bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat,” kata Agustiawan selaku Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai dalam keterangannya, Minggu (2/4/2023).
Ia mengatakan, akibat kejadian tersebut sejumlah rumah warga dan tempat ibadah yang berada di dekat lokasi kejadian mengalami kerusakan. Proses pemulihan kerusakan tersebut akan segera dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti semula.
PT KPI RU sedang membentuk tim pemulihan yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum serta perwakilan masyarakat guna mempercepat proses pemulihan. Selain itu, pihaknya juga membentuk tim untuk melalukan pendataan kepada masyarakat yang terdampak dari peristiwa tersebut.
“Kami sedang membentuk tim pemulihan atau recovery yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langka pemulihan,” ujar Agustiawan.
Selain itu, Agustiawan juga memastikan stok BBM Nasional khususnya untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dalam keadaan aman. Ia berharap proses recovey dapat berjalan dengan baik sehingga dalam beberapa hari kedepan kondisi operasional sudah dapat berjalan normal kembali.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai Provinsi Riau pada Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 22.40 WIB. Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran itu, PT KPI RU saat ini sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Akibat insiden itu, dilaporkan sebanyak lima orang pekerja mengalami luka-luka. Korban selanjutnya dilarikan ke RS Pertamina Dumai untuk mendapat perawatan terbaik.
Penulis: Saiful l Editor: Ifta