Jakarta, Deras.id- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memutuskan untuk impor gula kristal putih (GKP) sebanyak 1 juta ton. Padahal ketersediaan produksi gula nasional mengalami surplus sebanyak 1,6 juta ton.
“Kita sudah ratas untuk tahun depan, RI akan mengimpor gula kristal putih 991 ribu ton, hamper 1 juta ton.3,6 liter rafinasi. Ada kebutuhan khusus 10 ribu atau 50 ribu,” jelas Zulhas.
Namun Zulhas tak menjelaskan secara detail tujuan khusus itu dimaksudkan untuk apa.
Adapun tahun ini, pemerintah telah menyepakati 500 ribu ton impor gula yang harus direalisasikan. Namun realisasinya baru mencapai 300 ribu ton.
“Kemarin impor gula 500 ribu ton, yang melaksanakan itu kira-kira 300 ribu ton, 200 ribu ton yang nggak melaksanakan,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua umum asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikun menyayangkan keputusan impor pemerintah yang dinilai kontradiktif dengan stok gula saat ini.
“kita masih ingat pemerintah mengimpor 980 ribu ton raw sugar dan 150 ribu ton white sugar,” jelasnya pada Rabu, (26/10/2022)
Menurutnya, jika terakumulasi stok gula 2021 dan stok gula di tahun 2022 sebesar 4,6 juta ton. Selanjutnya dikurangi dengan konsumsi gula nasional per tahun sebesar 3 juta ton sehingga bisa disimpulkan bahwa persediaan pemerintah masih surplus 1,6 juta ton gula.
Penulis: Una I Editor: Dian Cahyani