Jakarta, Deras.id – Dukun pengganda uang di Banjarnegara Tohari alias mbah Slamet, bertindak nekat. Kesal terus ditagih hasil penggandaan uang, Tohari membunuh korbannya dengan racun ikan.
“Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas (racun ikan) kepada korban,” terang Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat konferensi pers, Senin (3/4/2023).
Tohari membunuh korbannya dengan mencampurkan racun ikan kepada minuman yang disuguhkan. Sebelum diminum korbannya, Tohari menyampaikan bahwa minuman tersebut adalah bagian dari prosesi ritual penggadaan uang yang akan dilakukan.
“Pelaku yang kesal terhadap korban kemudian memberikan minuman yang dicampur racun ikan. Dalihnya sebagai ritual,” tulis akun Twitter @Heraloebss dalam unggahannya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, Tohari tidak sendiri dalam menjalankan aksinya sebagai dukun pengganda uang. Tohari dibantu seseorang berinisial BS (33) yang bertugas untuk menyebarkan informasi melalui media sosial mengenai kesaktian yang dimiliki Tohari dalam hal menggandakan uang.
Dalam kesempatan yang sama, Tohari mengaku bahwa salah satu korban berinisial PO menyerahkan uang untuk digandakan secara berangsur. Total uang yang diserahkan PO kepada Tohari senilai Rp70 Juta untuk selanjutnya digandakan menjadi Rp5 Miliar.
”Uang Rp 70 juta itu berangsur-angsur. Pertama Rp 20 juta, lalu Rp 10 juta, terus sampai Rp 70 juta. Saya janjikan jadi Rp 5 miliar,” kata Tohari alias mbah Slamet.
Atas tindakan penipuan dan pembunuhan terencana yang dilakukannya, Tohari alias mbah Slamet dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana dengan hukuman mati.
Sebagai informasi, total korban yang berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian dan sukarelawan yang turut serta dalam proses penggalian sejumlah 11 orang korban. Para korban tersebut dikuburkan di lereng bukit hutan desa Balun, kecamatan Wanayasa, Banjarnegara dengan total tiga titik penggalian. Di sekitar area penguburan jenazah ditanami pohon singkong dan tanaman puspa.
Penulis: Fausi | Editor: Rifai