Jakarta, Deras.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan membangun sekolah unggul. Hal tersebut sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Program Sekolah Unggul merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Pada awalnya, program ini dicanangkan untuk membangun empat sekolah unggul, namun Kemendikdasmen menganalisis dan memahami untuk menambah jumlah sekolah tersebut. Dengan cita-cita menjadikan pendidikan di tanah air mendapatkan pengakuan dan prestasi internasional,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti dalam keterangannya dikutip Deras.id, Selasa (5/11/2024).
Program Sekolah Unggul diharapkan dapat menjadi rumah untuk peserta didik yang mempunyai keahlian baik bidang akademik maupun nonakademik. Para murid tersebut wajib mendapatkan pembinaan melalui afirmasi dari pemerintah.
“Semoga diskusi ini dapat melahirkan model-model sekolah yang beragam, dengan mempertimbangkan aspek pelayan pendidikan dan aspek berkelanjutan untuk pendidikan tinggi,” tutur Abdul Mu’ti.
Proyek pembangunan sekolah unggul rencananya akan digarap untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah unggul ini rencananya akan dibagi menjadi dua jenis yaitu Sekolah Unggul Garuda yang dibangun dari awal dan Sekolah Unggul Garuda Transformasi yang merupakan sekolah binaan, yaitu peningkatan dari sekolah yang sudah ada dan terbuka baik untuk sekolah negeri maupun swasta.
“Tujuannya, kami ingin menghasilkan lulusan kompeten yang dapat diterima di Top 100 perguruan tinggi dunia,” kata Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat.
Program Sekolah Unggul sejalan dengan tolok ukur negara kuat dan hebat. Menurut Mu’ti, keunggulan dalam bidang pendidikan menjadi hal penting bagaimana negara dapat diukur sebagai negara kuat dan hebat, dan Program Sekolah Unggul menjadi salah satu cara dalam mencapai hal tersebut.
Hal tersebut dibahas dalam Diskusi Terpumpun Program Sekolah Unggul, di The Sultan & Residence Jakarta. Selain itu, forum diskusi membahas berbagai faktor pendorong membentuk murid unggulan, tantangan manajemen talenta peserta didik, dan program yang menjadi ciri khas dari sekolah para peserta diskusi.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Wakil Mendikdasmen, Fajar Riza UI Haq, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Nunuk Suryani, dan sejumlah perwakilan kepala sekolah.
Editor: Ifta