DaerahBerita

Kemendikbud Tanggapi Kasus Siswa Kelas SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelasnya

Sukabumi, Deras.id – Seorang siswa kelas 2 SD berinisial MHD (9) tewas setelah menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah kakak kelasnya di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mendorong semua pihak untuk memercayakan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang. Kemendikbud Ristek sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya kejadian perundungan (bullying) terhadap seorang siswa SD oleh teman sekolahnya.

“Kami dorong semua pihak percayakan kasus ini kepada pihak yang berwewenang, agar kasus ini menjadi jelas dan terang bagi kita,” kata Direktur SD Kemendikbud Ristek Dr. Muhammad Hasbi kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Direktur SD Kemendikbud Ristek, Dr. Muhammad Hasbi, menyatakan bahwa Kemendikbud Ristek telah berfokus pada upaya penghapusan tiga dosa besar dalam satuan pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Kemendikbud Ristek telah memiliki peraturan tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, yang saat ini sedang diperbaiki lebih lanjut.

Baca Juga:  Tiga Orang di Semarang Tewas Tersengat Listrik lalu Terendam Air Banjir

“Kami sejak awal sangat fokus menghilangkan 3 dosa besar di satuan pendidikan, termasuk kekerasan fisik,” ucap dia.

Kejadian perundungan ini menjadi fokus evaluasi periodik dalam survei lingkungan belajar yang dilaksanakan di satuan pendidikan. MHD, bocah kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, meninggal setelah dikeroyok oleh sejumlah kakak kelasnya pada Senin (15/5/2023). Empat rekan sekolah korban diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut.

“Pada saat ini, peraturan itu sedang diupayakan lebih disempurnakan,” jelas dia.

Pihak sekolah, didampingi orangtua dan guru, sedang memeriksa empat murid yang diduga terlibat dalam penganiayaan ini. Proses penyelidikan sedang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menelusuri masalah ini. Sekolah berjanji akan memberikan kerjasama dan keterangan kepada pihak berwenang.

“Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian,” ujar dia.

Baca Juga:  Kecelakaan Kereta di India Tewaskan Ratusan Penumpang

Tragedi bullying ini telah menimbulkan keprihatinan dan kekhawatiran yang besar di masyarakat. Kasus ini menunjukkan perlunya langkah-langkah yang lebih tegas dalam pencegahan dan penanggulangan perundungan di lingkungan pendidikan. Semua pihak berharap agar kasus ini dapat diungkap dengan adil dan bahwa kejadian serupa dapat dicegah di masa depan untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan siswa di sekolah.

“Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan,” ungkap dia.

Penulis: Putra Alam I Editor: Saiful

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda