BeritaDaerah

Kemendes PDTT Kenang Transmigran yang Gugur Sebagai Pejuang Pembangunan

Indramayu, Deras.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar Tabur Bunga dalam rangka Hari Bhakti Transmigrasi ke-72 di Komplek Makam Pionir Transmigrasi di Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).

Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Sri Haryanto memimpin langsung Upacara Tabur Bunga ke 67 makam diikuti oleh Pejabat Kemendes PDTT, Persatuan Wredatama Transmigrasi, Dharma Wanita Persatuan dan undangan yang lainnya. 

Staf Ahli Bidang Ekonomi Lokal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Ansar Husen mengajak masyarakat untuk mengenang dan memaknai gugurnya para transmigran sebagai pejuang pembangunan.

Hal itu dinilai sangat relevan, sebab mereka rela meregang nyawa demi melakukan pemerataan kesejahteraan dan perluasan pembangunan melalui program transmigrasi.

Baca Juga:  Tipis! Ratu Tisha dan Yunus Nusi Terpilih Jadi Wakil Ketua Umum PSSI

“Utamanya untuk para transmigran agar momentum ini tidak hanya jadi rutinitas belaka yang tidak memiliki makna,” kata Ansar. 

Mewakili Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Ansar Husen mengatakan, tabur bunga di Makam Pionir Transmigrasi ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun untuk mengenang peristiwa yang terjadi pada 11 Maret 1974.

“Kemudian mereka ditetapkan sebagai pionir pembangunan transmigrasi karena bagian dari transmigran pertama di Indonesia,” kata Ansar.

Setelah itu, Ansar Husen menyerahkan Buku Pionir Transmigrasi kepada perwakilan Pemkab Indramayu dan tiga orang ahli waris yang selamat dari peristiwa puluhan tahun itu.

Perlu diketahui, 42 tahun silam atau tepatnya pada 11 Maret 1974, sebuah kecelakaan menimpa rombongan para transmigran asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Salah satu bus yang mereka tumpangi menuju lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Rumbia, Sumatera Selatan, tergelincir dan masuk ke sungai Kali Sewo, Desa Sukra, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Baca Juga:  Gus Halim: Tanpa Anggaran Triliunan, Pendataan SDGs Desa Capai 102 Juta Jiwa

Kecelakaan tersebut mengakibatkan 67 orang meninggal dunia. Mereka terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Para korban meninggal dimakamkan di dekat pemakaman umum yang terletak di lokasi kejadian. Lokasi tersebut lalu dikenal dengan Makam Pionir Pembangunan Transmigrasi.

Diantara rombongan yang mengalami musibah kala itu, terdapat tiga orang anak yang selamat. Mereka adalah Djaelani, Suyanto, dan Sangidu. Seiring waktu berjalan, mereka kemudian diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Transmigrasi dan PPH, Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Peristiwa tersebut kini terus dikenang dalam Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT).

Turut hadir dalam Tabur Bunga itu Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi R Pramudiono, Plt Dirjen PPKTrans Rajumber Prihatin, PSM Ahli Utama RR Aisyah Gamawati, Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kemendes PDTT, Muspida Kabupaten Indramayu.

Baca Juga:  Pro Rakyat, Gus Halim Apresiasi Kebijakan Jokowi Soal Tambahan Cuti

Penulis: Danu | Editor: Dian

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda