Kabul, Deras.id – Seniman bela diri olahraga perempuan Afganistan, kini harus rela untuk tidak ikut bertanding. Hal itu karena kelompok Taliban memberlakukan larangan olahraga bagi perempuan.
“Saya bukan manusia seutuhnya, sejak Taliban datang, saya merasa seperti mati,” kata atlit Afganistan, Naura, dikutip dari indiatoday.in pada, Rabu (11/01/2023) malam.
Meski ada larangan, Naura dikabarkan masih tetap berlatih di rumah dan terkadang mengajar teman dekatnya.
“Hidup menjadi sangat sulit bagi saya, tetapi saya adalah seorang pejuang, jadi saya akan terus hidup dan berjuang,” katanya.
Seniman bela diri campuran berusia 20 tahun tersebut, hanya bisa mengenang momen pertandingan Agustus 2021 silam. Saat ia ikut berkompetisi dalam turnamen wanita lokal di aula olahraga Kabul.
Mushwanay, juru bicara Organisasi Olahraga Taliban dan Komite Olimpiade Nasional mengatakan, pihak berwenang sedang mencari cara untuk memulai kembali olahraga bagi perempuan dengan membangun tempat olahraga yang terpisah. Namun untuk saat ini pihaknya masih memikirkan konsep dan pandanaan untuk membangun fasilitas tersebut.
Sebagai informasi, beberapa kali otoritas Taliban telah membuat janji untuk mengizinkan anak perempuan yang duduk di kelas 7 ke atas untuk kembali ke sekolah, tetapi masih belum terealisasi.
Penulis: Mahfud | Editor: Rifai