Kelompok Binaan Program TEKAD “Vinama” di Seram Bagian Barat Siap Jadi Ikon Penghasil VCO 

Seram Bagian Barat, Deras.id – Desa Sanahu di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dikenal dengan hamparan kelapa yang menjadi andalan mata pencaharian warga. Dari kelapa ini pula, kelompok usaha mikro Vinama berhasil bertahan sebagai satu-satunya produsen Virgin Coconut Oil (VCO) di desa tersebut.

Berawal dari program SOLID-IFAD dan Dinas Ketahanan Pangan SBB pada tahun 2014–2016, terbentuk lima kelompok untuk difasilitasi dengan peralatan produksi dan pelatihan budidaya VCO.  Namun hanya kelompok Vinama lah yang mampu bertahan.

“Kami dilatih di Jogjakarta untuk membuat VCO dengan benar. Bahkan alat seperti batu, botol, dan kapas didatangkan dari sana,”ujar Bapa Poly, Ketua Kelompok Vinama, Jumat (18/10/2024).

Ia menduga salah satu penyebab bubarnya kelompok lain adalah minimnya ketekunan, mengingat sebagian warga Maluku cenderung bergantung pada kekayaan alam.

“Di sini, kalau mau makan ikan tinggal ambil di pantai belakang rumah. Mau sayur tinggal petik di hutan. Ini membuat orang terbiasa hidup nyaman,” jelas Bapa Poly.

Hal itu dikarenakan, proses pembuatan VCO membutuhkan kesabaran dan kondisi mental yang baik. Menurutnya, suasana hati yang buruk bisa memengaruhi hasil produksi.

“Kalau suasana hati kacau, VCO tidak akan jadi. Saya pernah bertengkar dengan istri saat membuat VCO. Semalaman bikin, tapi tidak berhasil,”** ungkapnya.

Berbekal ketekunan, Bapa Poly berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus kuliah dari hasil usaha VCO. Ia kini bercita-cita menjadikan Sanahu sebagai desa penghasil VCO terkenal di Maluku.

Ia berharap bantuan modal dan peningkatan keterampilan bisa mendukung usaha ini sehingga bahan produksi tak perlu didatangkan dari Yogyakarta lagi.

“Beta ingin nanti kalau orang dengar Sanahu, yang diingat adalah desa penghasil VCO. Ini bisa jadi ikon desa,” ujarnya.

Selain fokus pada pengembangan usaha, Bapa Poly juga menanam 500 pohon kelapa untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Saat ini, 50 pohon sudah mulai berbuah. Ia berharap semakin banyak warga yang terlibat dalam produksi VCO agar jaringan pasar semakin luas.

“Kalau lebih banyak orang bikin VCO, kita bisa memperluas jaringan pasar dan meningkatkan ekonomi desa,” katanya.

Dinas Ketahanan Pangan terus mendukung Vinama dengan menyediakan botol kemasan dan kapas. Pada 2018, Vinama juga difasilitasi mengikuti pameran di Bogor. Selain itu, Bapa Poly telah diminta melatih pembuat VCO di beberapa kabupaten di Maluku dan dijanjikan akan menjadi Penyuluh Swadaya. 

“VCO ini punya banyak manfaat. Bisa mengobati batuk darah jika dicampur madu, cocok untuk pijat kepala, dan kalau dioles ke wajah bisa membuat kulit glowing dan menghilangkan flek hitam,” ujarnya mempromosikan.

Dengan lokasi strategis di jalur Trans Seram yang menghubungkan dua kabupaten, Kelompok Vinama berpotensi akan semakin berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin usaha ini terus maju dan menjadi sumber ekonomi baru di desa Sanahu,” pungkas Bapa Poly. 

Editor: Ifta

Exit mobile version