Kecelakaan Kereta di India Tewaskan Ratusan Penumpang
Odisha, Deras.id – Dua kereta penumpang bertabrakan di Odisha, India, setidaknya 207 orang meninggal dunia. Insiden tersebut merupakan kecelakaan kereta terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini kecelakaan besar dan tragis, saat ini kamu fokus pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik,” kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw, seperti dikutip dari reuters.com, Sabtu (3/6/2023).
Tragedi itu berawal dari satu kereta penumpang yang keluar jalur dan menabrak satu kereta dari jalur berawanan. Selain kereta lawan arah, kereta itu juga menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya dan menyebabkan gerbong kereta hancur, melukai 1.000 orang.
Menurut laporan awal pemerintah, kemungkinan kesalahan sinyal menyebabkan tragedi itu, tabrakan terjadi sekitar pukul 19:00 (13:30 GMT). Diketahui, kereta itu adalah Howrah Superfast Express yang melaju dari Bengaluru ke Howrah di Benggala Barat dan bertabrakan dengan kereta Coromandel Express dari Kolkata ke Chennai.
Sampai saat ini pencarian dan penyelamatan terus dilakukan yang melibatkan ratusan personel pemadam kebakaran, petugas polisi dan tim pasukan tanggap bencana nasional. Para petugas telah mulai membersihkan puing-puing untuk memulihkan lalu lintas kereta api.
Sementara, penumpang yang selamat Anubha Das mengatakan dia tidak akan pernah melupakan pemandangan itu.
“Keluarga hancur, tubuh tanpa anggota tubuh dan pertumpahan darah di rel,” katanya.
Kemudian, Perdana Meteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi tragedi itu, berbicara dengan petugas penyelamat dan memeriksa reruntuhan. Dia akan melanjutkan kunjungan itu ke rumah sakit untuk melihat para korban.
Lalu, seorang saksi yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan jeritan dan ratapan para korban luka dan kerabat korban tewas sangat mengerikan.
“Itu mengerikan dan menyayat hati,” katanya.
Untuk diketahui, Vaishnaw mengatakan keluarga yang meninggal akan menerima 1 juta rupee ($ 12.000), sedangkan yang terluka akan mendapatkan 200.000, dengan 50.000 rupee untuk luka ringan. Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi.
Penulis: Andre l Editor: Saiful