Jakarta, Deras.id- Para pemain sepak bola Indonesia meramaikan jagat sosial media dengan adanya postingan secara masif yang bertuliskan “IniSepakbolaIndonesia?”.
Postingan tersebut disertai dengan gambar latar warna hitam dan tanda tanya (?) berwarna abu-abu.
Nama-nama besar seperti Kiper Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa, Pemain sayap Persib Bandung Febri Hariyadi, gelandang PSIS Semarang Septian David Maulana, hingga mantan pemain Persebaya Surabaya Reva Adi Utama pun turut meramaikan kampanye tulisan tersebut yang bernada sama. Tulisan tersebut adalah, Pertanyaan untuk kita semua, apakah ini kompetisi sepak bola Indonesia?
Kampanye tentu membuat publik sepak bola Indonesia bertanya ada apa dengan para pemain lokal sehingga membuat kampanye ini secara masif. Meski belum ada penyataan jelas perihal tujuan kampanye tersebut, Meski belum ada pernyataan jelas perihal tujuan kampanye tersebut, diduga kuat ini merupakan bentuk protes terhadap regulasi baru PT LIB berupa penambahan kuota pemain asing Liga 1 2024/25, dari enam menjadi delapan. Berdasar kabar yang beredar delapan pemain asing itu, diterapkan komposisi enam pemain asing yang bebas berasal dari mana saja serta dua pemain asing asal Asia. Sedangkan yang dapat dimainkan dalam satu waktu sekaligus adalah lima pemain asing bebas berasal dari mana saja ditambah satu pemain asing Asia. Selain masalah pemain asing, postingan yang ramai di media sosial ini juga berhubungan dengan aksi solidaritas pemain.
Secara jelas PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun telah memastikan berlakukanya regulasi tersebut untuk Liga musim depan. Kepastian tersebut diungkapkan oleh Ferry Paulus, selaku Direktur Utama (Dirut) PT LIB.
“Yang pasti berubah itu regulasinya dari sisi penambahan pemain asing menjadi delapan pemain untuk musim depan,” ujar Ferry Paulus dilansir Tribunnews dari BolaSport (31/5/2024).
“Setelah laga final (Championship Series), saya akan sampaikan ke klub bahwa musim depan akan ada delapan pemain asing,” lanjut mantan Presiden Persija Jakarta ini.
Penulis: Rizal I Editor: APR