Jakarta, Deras.id – Juru bicara milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga menyesalkan impor beras ratusan ton oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) yang mengancam kesejahteraan petani.
“Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main,” kata Mikhael dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/12/2022).
Selain itu, menurutnya, keputusan impor beras dapat membuat citra baik Presiden Jokowi turun, terlebih Jokowi baru saja mendapat penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI).
Penghargaan itu didapat karena Indonesia dinilai berhasil swasembada pangan dan membangun sistem pertanian yang tangguh.
“Coba pikirkan, sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak impor beras, tapi kok sekarang malah impor. Apa masih ada keterlibatan mafia ya?” imbuhnya lagi
Selain itu, Mikhael juga menyoroti perbedaan data yang dimiliki Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Pertanian (Kementan). Berdasarkan data Kementan, harusnya stok beras aman sampai pertengahan 2023. Namun, data tersebut berbeda dengan data Bulog dan Bapanas. Kedua instansi itu menyebut Indonesia perlu melakukan impor beras agar stok tahun depan dapat terpenuhi.
“Namun, nyatanya data Bapanas dan Bulog terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan data yang di Kementerian Pertanian,” jelas Mikhael.
Menurutnya, perlu adanya kolaborasi yang baik sehingga lahir kebijakan yang memihak pada petani dalam negeri.
“Data-data ini harus disamakan. Jangan sampai akhirnya data yang berbeda-beda ini justru merugikan para petani lokal,” pungkasnya.
Penulis: Brian | Editor: Dian Cahyani