Jakarta, Deras.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023 pada, Senin (2/1/2022) pagi. Jokowi mengatakan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu tumbuh positif di tengah penurunan yang dialami oleh bursa di negara lain.
“Kita juga patut bersyukur bahwa indeks di tahun 2022 itu mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara-negara lain yang mengalami penurunan yang sangat tajam,” kata Jokowi dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi pertumbuhan perdagangan saham pada 2022 silam yang tumbuh sekitar 15 persen. Bila di rupiah kan, diperkirakan mencapai Rp9.499 Triliun. Pencapaian tersebut, merupakan yang terbesar karena diperoleh di tengah-tengah turbulensi ekonomi global.
“Market cap (kapitalisasi pasar) juga tumbuh 15 persen sampai di angka Rp9.499 triliun. Ini juga bukan sebuah angka yang kecil, angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022,” sambungnya.
Jokowi mengaku gembira terkait komposisi investor di BEI sebanyak 70 persen merupakan investor di bawah 40 tahun, dan 55 persen di bawah 30 tahun. Hal ini menandakan prospek pasar saham Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan.
“Saya juga senang komposisi investor BEI saat ini kebanyakan dari kalangan anak muda, sebanyak 70 persen investor dengan usia dibawah 40 tahun dan 55 persen investor dengan usia dibawah 30 tahun. Artinya, prospek ke depan betul-betul masih sangat menjanjikan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menuturkan kepada para investor pada tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi perekonomian global maupun perekonomian Indonesia. Oleh karenanya, Jokowi ingin mengajak para investor tetap optimis dengan menekankan kepada semua pihak agar tetap hati-hati dan waspada.
“Kita semuanya harus optimistis bahwa kita bisa menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada dan bisa mengarungi 2023, tahun ujian, dengan ekonomi yang lebih baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi pun berharap pada tahun 2023 perekonomian Indonesia tetap bisa tumbuh dengan mencatatkan angka di atas lima persen, seperti pada tahun 2022 lalu.
“Kalau ditahun 2022 dipastikan sudah di atas 5 persen tapi kita harap di tahun 2023 juga masih di atas 5 persen,” tutupnya.
Sebagai informasi, untuk pasar saham hari ini mengalami mengalami penurunan sejumlah 8,51 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.842,11 jika dilihat dari Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) BEI 2023. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,81 poin atau 0,19 persen ke posisi 935,37.
Penulis: Redhy l Editor: Rifai