Tokyo, Deras.id – Jepang salah satu negara kelompok tujuh (G7) akan mempertahankan sanksi Rusia atas invasinya ke Ukraina. Sanksi itu bertujuan agar Tokyo dapat melakukan pembicaraan perdamaian dan Moskow mengakhiri agresinya secepat mungkin.
“Menilai dari situasi dan terutama apa yang dikatakan dan dilakukan Rusia, saya pikir penting bahwa G7 dan negara-negara yang berpikiran sama tetap bersatu dan melanjutkan sanksi berat terhadap Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers, Jumat (2/6/2023).
Para pemimpin negara-negara G7 telah mengadakan pertemuan di kota Hiroshima bulan lalu. Pertemuan itu membahas pembaharuan komitmen mereka terhadap sanksi terhadap Rusia, dan berjanji akan bekerja untuk mencegah serangan mereka.
Dengan sanksi itu, mereka juga akan membatasi ekspor mesin industri, peralatan dan teknologi yang berguna untuk upaya perang Rusia. Lalu, akan membatasi pendapatannya dari perdagangan logam dan berlian.
“Tindakan hari ini akan semakin memperketat kemampuan Putin untuk melakukan invasi biadabnya dan akan memajukan upaya global kami untuk menghentikan upaya Rusia untuk menghindari sanksi,” kata Sekretaris Departemen Keuangan AS Janet Yellen.
Kemudian, sanksi itu juga sebagai simpati dan belasungkawa mereka pada rakyat Ukraina atas kehilangan dan penderitaan, para pemimpin mengatakan dukungan untuk Ukraina tidak akan goyah.
“Kami tidak akan lelah dalam komitmen kami untuk mengurangi dampak tindakan ilegal Rusia di seluruh,” kata para pemimpin G7 yang diterbitkan di situs web G7.
Ancaman Rusia tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir, bersama dengan program nuklir Korea Utara dan Iran, menambah kekhawatiran tentang proliferasi.
Dalam draf tersebut, negara-negara G7 di antaranya Prancis, Inggris dan Amerika Serikat yang memiliki senjata nuklir menyatakan komitmen untuk mencapai dunia tanpa nuklir.
Disisi lain, mereka juga mengeluarkan peringatan kepada negara-negara yang mendukung Rusia dalam perang tersebut.
“Kami akan memperkuat koordinasi kami untuk mencegah dan menanggapi pihak ketiga yang memasok senjata ke Rusia dan terus mengambil tindakan aktor negara ketiga hang secara material mendukung perang Rusia,” tambah pernyataan kelompok itu.
Penulis: Andre l Editor: Ifta