Jenderal Rusia Dipecat Akibat Kedapatan Terima Suap Jutaan Dolar
Moskow, Deras.id – Mayor Jenderal Vadim Dragomiretsky wakil komandan distrik Garda Nasional Rusia dipecat setelah kedapatan menerima suap dengan jumlah besar sekitar $241 juta dolar atau setara dengan Rp3,5 Milliar. Hal itu dikonfirmasi oleh anggota parlemen Alexander Khinsthein dan mengatakan Dragomiretsky dipecat atas keputusan Direktur Garda Nasional Rusia.
“Dengan keputusan Direktur Garda Nasional Rusia Viktor Zolotov, dokumen telah dikirim tentang pembebasan Dragomiretsky dari tugasnya dengan pemecatan selanjutnya,” kata Khinsthein di saluran Telegram, Selasa (21/3/2023).
Selain dugaan penerimaan suap jutaan dolar, Vadim juga telah melampaui kewenangannya (bagian 6 pasal 290 dan bagian 3 pasal 286 KUHP Federasi Rusia). Hal tersebut merupakan hasil upaya bersama antara FSB dan Garda Nasional.
Diketahui, Dragomiretsky secara sistematis menerima suap dari kontraktor yang melakukan rekonstruksi salah satu unit militer di wilayah Moskow. Menurut data awal, total 19 juta rubel ditransfer oleh pedagang.
Kolonel Kochiev, kepala distrik untuk menyimpan sumber daya material, juga merupakan bagian dari skema Kriminal. Dia ditahan oleh petugas keamanan sehari sebelumnya dan sekarang berada di pusat penahanan pra-sidang.
“Jelas di bawah bukti yang kuat, Dragomiretsky dipaksa hari ini untuk mengakui kesalahannya dan bahkan menulis pengakuan. Saat ini, tindakan investigasi sedang dilakukan dengannya, setelah selesai masalah tindakan penahanannya akan diputuskan,” lanjut Khinshtein.
Sebagai informasi, saat ini Rusia menerima kunjungan dari presiden China Xi Jinping dalam membawa misi perdamaian. Kunjungan tersebut terjadi setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan presiden Rusia Vladimir Putin dengan tuduhan mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.
Selain itu, kedua negara tersebut selama mengadakan pembicaraan, Xi menginginkan peperangan Rusia-Ukraina untuk segera diberhentikan. Putin mengatakan bahwa Rusia menerima negosiasi atas Invasi atau disebut operasi khusus militer.
Rusia dan China adalah negara yang memiliki hubungan dekat, yang diketahui keduanya memiliki tujuan yang sama.
Penulis: Andre l Editor: Saiful