Jejak Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Jokowi yang Dimunculkan PDIP di Pilgub Jabar
Jakarta, Deras.id – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019, Susi Pudjiastuti masuk dalam bursa pemilihan calon Gubernur Jawa Barat 2024. Namanya disebut Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono sebagai tokoh dari Jawa Barat yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Karakter tegasnya, dinilai dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Barat.
“Bu Susi memang figur yang menarik dengan tagline tenggelamkan, dia warga Jabar, Pangandaran yang saya lihat kita perlu pemimpin yang tegas. Bu Susi punya karakter seperti itu,” kata Ono.
“Bu Susi juga ruang lingkupnya bukan hanya di Jabar, tapi figur nasional dan cukup baik merespon pemberitaan yang dua hari ini terus naik,” lanjutnya.
Ono mengatakan akan mencoba bertemu Susi untuk membahas ketertarikan PDIP mengajukan namanya di bursa calon Gubernur Jawa Barat. Dia pun mengaku mendengar kabar bahwa Susi telah merespons.
“Saya belum bertemu tapi sudah berkomunikasi melalui WhatsApp dan belia saat ini sedang di luar negeri, mungkin minggu depan beliau datang,” ucap Ono.
Menurut Ono, figur Susi bukan hanya menarik PDIP, tetapi juga PKS dan PPP. Dia mengklaim ketiga parpol sudah sepakat bahwa Susi masuk dalam perhitungan sebagai sosok potensial di Pilgub Jabar.
“Kan beliau akan mendengarkan aspirasi dan juga akan berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Jokowi, dan Ibu Megawati. Tapi ya saya yakin Ibu Susi kan orang politik juga, pasti beliau akan mendengarkan aspirasi masyarakat dan aspirasi dari partai-partai lain,” jelas Ono.
Susi Pudjiastuti memang salah satu tokoh perempuan fenomenal Indonesia. Berangkat dari pebisnis, nama Susi yang dikenal sebagai pemilik maskapai Susi Air, makin berkibar setelah ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di periode pertama pemerintahannya.
”Tenggelamkan!”. Inilah jargon paling diingat publik, yang berasal dari pernyataan Susi, merespons maraknya pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia dan merugikan perekonomian nasional. Kendati tak luput dari kritik, sikap Susi terhadap kapal-kapal pencuri ikan tersebut mendapat dukungan luas masyarakat.
Di masa menjabat, Susi pernah menyandang Menteri berkinerja terbaik dengan sejumlah prestasi. Pertama, memangkas anggaran negara sebanyak 32 persen, tiga tahun berturut-turut Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah kendali Susi selalu mengembalikan sisa anggaran sebesar 9 triliun atau memangkas 32 persen dari anggaran negara yang dikucurkan.
Kedua, memenuhi sejumlah indicator kebangkitan maritim dan perikanan Indonesia, Susi mengklaim bahwa Pembangunan kemaritiman di Indonesia alami kebangkitan kea rah yang benar. Di mana Susi telah berhasil mengusir 10 ribu kapal asing dari Indonesia, mentenggelamkan 488 kapal illegal fishing, peningkatan ekspor perikanan Indonesia yang sentuh 10 sampai 11 persen, hingga konsumsi ikan Masyarakat meningkat dari yang awal 26 kg/ kapita tiap tahun menjadi 46 kg/kapita tiap tahunnya.
Susi juga dinilai telah membantu mengembangkan usaha kelautan dan perikanan yang dikelola masyarakat ekenomi kecil dan mensejahterakan nelayan lokal. Salah satu programnya adalah dihapusnya anggaran subsidi BBM untuk dialihkan pada bantuan kapal, alat tangkap, hingga pabrik es.
Instansi KKP juga telah membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil) di Indonesia. Alhasil kebijakan penguasaan laut 100 persen dimiliki Indonesia sehingga meningkatkan setoran pajak negara dari 2016 sebesar 850,1 miliar pada 2017 meningkat menjadi 1,08 triliun yang menjadi kenaikan penerimaan pajak tertinggi dalam lima tahun terakhir saat itu.
Susi menempati peringkat 1 menteri dengan kinerja kepuasan 91,9 persen, hal yang paling mencolok adalah keberhasilan ekspor senilai US 3,87 miliar menjadi USD5,17 miliar dan telah diekspor ke 157 negara di dunia. Setelah menyelesaikan 1 periode jabatannya, Susi memutuskan untuk pensiun sebagai pejabat negara dan memilih melanjutkan usahanya yang telah dirintis sejak lama.
Meskipun begitu, Susi tetap saja ditarik-tarik dalam urusan politik electoral. Bukan kali ini saja, nama Susi masuk bursa pencalonan pesta politik. Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu, Susi sempat masuk survei sebagai mendampingi Anies Baswedan kendati elektabilitasnya kecil.
Penulis: Fia l Editor: Muhibudin Kamali