Jaga Gengsi; Brasil dan Spanyol Berbagi Angka
Jakarta, Deras.id- Pertemuan Brasil dan Spanyol tidak hanya menjadi pertarungan naman baik kedua negara, namun rivalitas Benua Amerika Latin dan Benua Eropa melekat kuat di dalamnya. Brasil yang menjadi raja sepak bola dunia dengan enam bintang didadanya tentu memiliki gengsi dan ambisi kuat mempertahankan martabatnya di tanah matador (Spanyol). Spanyol datang sebagai penantang dengan karakteristik sepak bola modren yang mengandalkan keseimbangan dan keindahan permainan tentu tidak mau meraup malu di hadapan tim samba (Brasil).
Timnas Spanyol sedang bersiap memburu gelar juara Euro atau Piala Eropa 2024 yang akan berlangsung di Jerman. Di sisi lain, Brasil juga bersiap diri menjelang Copa America 2024 di Amerika Serikat. Oleh karena itu meskipun hanya uji coba, laga ini berpotensi menyajikan permainan seru. Bentrok keduanya akan digelar di Stadion Santiago Bernabéu, Madrid, pada Rabu, 27 Maret 2024, pukul 03.30 WIB. Duel ini akan disiarkan live di Vision+ Channel Sportstars 2.
Sebagaimana yang telah diprediksi banyak pengamat sepak bola, aksi keduanya banyak menghibur penggemar sepak bola dunia. Pemainan menyerang dan pertahanan yang solid sama-sama diperagakan oleh kedua negara tersebut. Spanyol sedikit lebih beruntung mempunyai pemain muda Lamine Yamal Jebolan Lamasia, penetrasinya di jantung pertahanan Brasil memaksa Joao Gomes melakukan pelanggaran sehingga berbuah pinalti yang mampu ditunaikan dengan baik oleh Gelandang bertahan Manchester City, Rodri pada menit ke 12. La Furia Roja semakin percaya diri dengan terus melancarkan serangan-serang cepat melalui sektor sayap. Hasilnya, tepatnya menit ke-20 Spanyol mampu menggandakan keunggulan melalui aksi ciamik dari Olmo setelah melewati dua pemain belakang Brasil.
Brasil baru mampu menembus pertahanan Spanyol melalui sepakan Rodrygo pada menit ke-40 setelah memanfaatkan salah umpan yang dilakukan penjaga gawang Spanyol. Baik Brasil ataupun Spanyol sama-sama menaikkan tempo pertandingan, namun Brasil justru mampu menyamakan kedudukan berkat aksi dari pemain pengganti, Endrick. Tendangan keras ke sudut kiri pemain muda itu tidak dapat dibendung oleh Unai Simon (penjaga gawang Spanyol).
Setelah gol penyeimbang dari dari Endrick, Keduanya berusaha bermain lebih pragmatis dengan mencoba memanfaatkan kesalahan-kesalahan lawan, akibatnya keduanya sama-sama mendapat hadia pinalti masing-masing pada menit ke- 87 untuk Spanyol, dan injuty time untuk Brasil. Kedua eksekutor sama-sama menjalankan tugasnya dengan baik. Enam gol tersebut menakhiri pertarungan dua negara raksasa sepakbola itu.
Spanyol dan Brazil tercatat pernah bertemu di sembilan pertandingan. Secara head to head, Brazil lebih unggul dengan lima kemenangan. Spanyol hanya memenangi dua laga dan sisanya imbang.Pertemuan terakhir kedua negara terjadi di final Piala Konfederasi 2013 di Brazil. Bermain di Rio de Janeiro, Brazil kala itu menang 3-0 melalui 1 gol Neymar dan brace penyerang mereka, Fred.
Penulis: Rizal l Editor: Apr