Politik

Jadi Voting Holder dalam Pemilu 2024, Generasi Z Harus Menjadi Pemilih Cerdas

Klaten, Deras.id – Pemilu 2024 didominasi oleh pemilih muda baik dari kelompok milenial dan generasi Z dengan prosentase 56,45%. Sebagai arah penentu kemenangan dalam Pemilu 2024, pemilih muda pun diharap jadi pemilih cerdas.

“Pemilu 2024 nanti didominasi oleh pemilih muda yakni 33,60% dari generasi milenial dan 22,85% dari generasi Z. Maka mereka harus bisa memilih dan memilah semua informasi yang beredar di media sosial sehingga mampu menjadi pemilih cerdas yang akan membawa Indonesia lebih baik lagi,” ujar  Calon legistlatif (caleg) DPR RI Dapil Jawa Tengah V, Purnama Dhedhy Styawan saat menjadi pemateri Seminar Kepenulisan: Penguatan Literasi untuk Mematangkan Generasi Z sebagai Voting Holder dalam Pemilu 2024 yang digelar oleh Keluarga Mahasiswa Klaten UIN Raden Mas Said Surakarta (KMK RAMASTA) di MTs Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten, Minggu (5/11/2023.

Mas Dhedhy menjelaskan, bahwa generasi Z yang tak bisa lepas dari hiruk pikuk gawai dan menjadikan media sosial sebagai rujukan perlu memahami politik yang benar; politik sebagai cara mencari wasilah dalam rangka mengatasi masalah agar menjadi maslahah.

“Harus diakui, sebagian besar generasi Z menjadikan media sosial sebagai rujukan informasi utama. Karenanya, pemahaman politik yang benar menjadi penting agar tidak terjebak pada politik transaksional,” lanjut pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB.

Oleh karenanya, tegas Mas Dhedhy, generasi Z harus memahami bahwa politik adalah sebuah keniscayaan. Di mana, semua kehidupan kebangsaan kita ditentukan oleh politik, baik ekonomi, pendidikan, kehidupan keagamaan, hubungan sosial dan lain-lain. “Oleh sebab itu, kehadiran generasi Z dalam Pemilu 2024 sangat menentukan. Hak pilihnya tak bisa digunakan sembarangan, taruhannya masa depan bangsa,” tegasnya.

Lebih jauh, Mas Dhedhy menjelaskan bahwa generasi Z perlu memperhatikan pentingnya literasi digital agar terhindar dari sebaran informasi hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024. “Pertama, perlu dilihat dahulu kredibilitas sumbernya, dilihat dulu apakah otoritasnya palsu atau tidak, pun informasinya lengkap atau kurang,” jelasnya.

Tidak kalah penting lagi, jelas Mas Dhedhy, penting juga dilihat apakah penggunaan bahasanya emosial atau tidak dan yang terakhir dicek apakah statistik dan fatkanya menyesatkan atau mencerahkan.

Dengan demikian, kehadiran generasi Z sebagai voting holder benar-benar menjadi penentu tidak sekadar kelompok pasar suara yang dianggap menguntungkan untuk kemenangan calon semata.

Penulis: Arno l Editor: Ifta

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami