Israel Kembali Gempur Gaza Lewat Serangan Udara

Yerussalem, Deras.id – Pasukan Israel kembali menggempur jalur Gaza melalui serangan udara paling mematikan. Serangan tersebut telah menghancurkan seluruh distrik hingga menjadi debu meskipun ada ancaman dari militant Hamas untuk mengeksekusi tawanan.

“Kami berada di hari ketiga kampanye. Kita sedang berperang demi rumah, perang untuk memastikan keberadaan kita, perang yang akan kita menangkan,” kata perdana menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataannya di akun X @netanyahu, Selasa (10/10/2023).

Israel telah bersumpah untuk melakukan balas dendam yang besar, memanggil ratusan ribu pasukan cadangan dan menempatkan di Gaza, yang dihuni 2,3 juta orang.

Disisi lain, kedutaan besar Israel di Washington mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada akhir pekan telah melampaui 1.000 orang. Korbannya sebagian besar adalah warga sipil yang ditembak mati di rumah, di jalan atau di pesta dansa.

Tidak hanya itu, puluhan warga Israel dan beberapa orang asing ditangkap dan dibawa ke Gaza sebagai sandera, beberapa di arak di jalan.

“Perang ini dipaksakan kepada kita oleh musuh yang keji, manusia buas yang merayakan pembunuhan terhadap wanita, anak dan orang tua. Kita belum pernah melihat kekejaman yang dilakukan oleh Hamas,” tambahnya.

Di samping itu, menurut kementerian Kesehatan Gaza serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 770 orang dan melukai 4.000 orang. Serangan udara yang merupakan serangan terberat yang pernah ada, semakin intensif menggucang tanah dan menimbulkan asap serta api di langit.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal, banyak di antaranya berkerumunan di jalan.

Sementara, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Volker Turk mengecam serangan Hamas dan mengatakan warga sipil Israel telah dirugikan dalam serangan Israel terhadap blok Menara, sekolah dan gedung PBB.

“Hukum humaniter internasional sudah jelas, kewajiban untuk selalu berhati-hati untuk menyelamatkan penduduk sipil dan benda-benda sipil tetap berlaku selama serangan terjadi,” katanya.

Untuk diketahui, Israel akan melakukan serangan darat ke jalur Gaza, wilayah yang ditinggalkannya pada tahun 2005 dan terus diblokade sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007.

Penulis: Andre I Editor: Saiful

Exit mobile version