Israel dan AS Bakal Balas Serangan Iran, Fasilitas Minyak Jadi Target
Jakarta, Deras.id – Amerika Serikat (AS) berpotensi akan membantu Israel untuk menyerang fasilitas minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal Teheran. Hal tersebut sedang didiskusikan oleh AS dan Israel pada Kamis (3/10/2024).
“Kami sedang mendiskusikan hal itu,” kata Presiden AS, Joe Biden dalam keterangannya ditutup Deras.id, Jumat (4/10/2024).
Sebelumnya, Teheran telah meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10/2024). Serangan tersebut berdampak pada kerusakan properti, jatuhnya korban, dan penutupan wilayah udara Israel, sehingga warga Israel berbondong-bondong mencari tempat berlindung.
Ahli strategi komoditas senior di TD Securities Daniel Ghali menyampaikan bahwa gejolak geopolitik di Timur Tengah saat ini merupakan yang tertinggi sejak Perang Teluk. Menurutnya, pernyataan Biden menjadi katalis yang mendorong harga minyak naik lebih tinggi.
“Risiko geopolitik di Timur Tengah mungkin berada pada tingkat tertinggi sejak Perang Teluk,” tutur Daniel Ghali.
Harga minyak tercatat naik 5 persen pada Kamis (3/10/2024). Harga minyak WTI berjangka melonjak 5,5 persen di awal sesi ke level tertinggi US$ 73,99 per barel.
West Texas Intermediate naik sekitar 8 persen minggu ini atau yang tertinggi sejak Maret 2023. Harga minyak Brent ditutup naik US$ 3,72 atau 5,03 persen menjadi US$ 77,62 per barel.
Sementara West Texas Intermediate naik US$ 3,61 atau 5,15 persen ke level US$ 73,71 per barel. Meskipun begitu, kapasitas cadangan OPEC+ akan cukup untuk menutupi gangguan terhadap ekspor Iran jika Israel benar-benar menyerang kilang minyak Iran.
“Kapasitas cadangan tersebut untuk saat ini mencegah kenaikan harga di tengah salah satu krisis terdalam dan paling parah di Timur Tengah dalam empat dekade terakhir,” kata Kepala ekonom di Rystad Energy, Claudio Galimberti.
Sebelumnya, Iran telah bersumpah bahwa responsnya akan meningkat apabila Israel membalas serangannya. Rentetan serangan rudal Iran adalah respons atas pembunuhan yang dilakukan oleh Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoshan.
“Kami benar-benar menentang pertumpahan darah. Kami selalu berkata: kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan ketenangan. Kami tidak ingin pertumpahan darah di negara mana pun. Namun Israel mendorong kita untuk melakukan ini,” tegas Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Editor: Ifta