BeritaInternasional

Inggris Sanksi Belarusia atas Dukungan Invasi Moskow

London, Deras.id – Inggris mengumumkan sanksi terbaru terhadap Belarusia atas perannya dalam mendukung Rusia. Belarusia sekutu setia Rusia telah mengizinkan wilayahnya digunakan untuk melancarkan invasi Kremlin ke Ukraina.

“Paket baru ini meningkatkan tekanan ekonomi pada Lukashenko dan rezimnya yang secara aktif memfasilitasi upaya perang Rusia dan mengabaikan integritas teritorial Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis (8/6/2023).

Belarusia yang dipimpin oleh presiden Alexander Lukashenko memberikan peran aktif termasuk larangan impor dan tindakan baru yang bertujuan mencegah propaganda internet. Bulan lalu Rusia bergerak maju dengan keputusan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia.

Kemudian, paket baru tersebut termasuk melarang impor emas, semen, kayu dan karet dari Belarus dan memblokir ekspor uang kertas dan mesin ke Belarus dari Inggris. Bukan hanya itu, beberapa barang, teknologi dan bahan yang dapat digunakan untuk memproduksi senjata kimia dan biologi juga dilarang.

Lebih lanjut, Inggris juga mengatakan akan  mencegah perusahaan media Belarusia yang ditunjuk untuk menyebarkan propaganda di Inggris dengan perusahaan media sosial. Lalu penyedia layanan internet membatasi akses ke situs web organisasi media Belarusia yang terkena sanksi.

Bahkan, pemerintah Inggris juga akan mengambil langkah-langkah untuk menindak sanksi yang mengelak tersebut, termasuk dengan membatasi dana yang dapat dikumpulkan Belarusia untuk ke pasar Inggris.

Sebelumnya, pemerintah Inggris telah memberikan sanski terhadap sejumlah individu di Belarusia. London mengatakan mereka akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Kanada mengenai sanksi tersebut.

Sanski itu diberikan karena adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), yang dilakukan oleh pemerintahan Alexander Lukashenko.

Sanksi yang diberi nama Magnitsky atas dasar pengacara Rusia, Sergei Magnitsky yang ditangkap pada tahun 2008 setelah ia menuduh salah satu pejabat Rusia terlibat dalam penipuan pajak skala besar.

Inggris juga tidak mengakui pemerintahan Alexander Lukashenko karena dianggap memenangkan pemilu dengan curang.

Penulis: Andre l Editor: Saiful

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami