BeritaNasional

Indonesia Singgung Australia Soal Kapal Selam Nuklir

Jakarta, Deras.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyinggung Australia terkait pembelian kapal selam bertenaga nuklir yang menjadi kesepakatan aliansi AUKUS (Australia, United Kingdom, and United States) bersama Inggris dan Amerika Serikat.

Indonesia mengingatkan Australia untuk konsisten menjadi bagian rezim non-proliferasi senjata nuklir.

“Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non–proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif,” tulis Kementerian Luar Negeri melalui akun Twitter resminya @Kemlu_RI, Selasa (14/3/2023).

Kerjasama trilateral bidang keamanan antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat / AUKUS didirikan pada 15 September 2021. Kerjasama tersebut bertujuan untuk mengembangkan alat pertahanan negara dengan teknologi mutakhir seperti kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga:  Soal Vonis Bharada E, Mahfud MD Nilai Majelis Hakim Bertindak Objektif

Pakta trilateral AUKUS tersebut dianggap kalangan pengamat sebagai bentuk perlawanan terhadap supremasi Republik Rakyat Cina (RRC) di Indo Pasifik.

Indonesia menghormati didirikannya Pakta keamanan trilateral AUKUS. Meskipun, tetap memperhatikan keamanan dan situasi di Indo Pasifik mengingat letak geografis Indonesia yang berada di wilayah tersebut.

“Upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara. Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut,” tulis Kemlu dalam unggahannya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersama Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengumumkan bahwa Australia akan melakukan pengadaan kapal selam bertenaga nuklir sebagai upaya memperkuat keamanan negaranya.

Anthony Albanese mengungkap bahwa kapal selam bertenaga nuklir tersebut nantinya akan dibangun di Australia. Pengadaan kapal selam bertenaga nuklir tersebut digadang-gadang menelan nilai yang fantastis yakni Rp3,7 kuadriliun.

Baca Juga:  Din Syamsuddin Sebut Larangan Buka Puasa Bersama Tak Adil

Penulis: Fausi | Editor: Rifai

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda