Jakarta, Deras.id – Indonesia sedang menargetkan Net Zero Emission (NZE) maksimal pada tahun 2060. Rencana pendanaan yang dibutuhkan di tahun 2030 sebesar USD 125,9 Miliar.
“Bisa dibayangkan atau tidak, berapa banyak uang yang kami perlukan untuk mencapai Net Zero Emission secara global? Pada tahun 2022, di Indonesia, realisasi investasi adalah USD 1,97 Miliar, sementara total rencana investasi sampai 2025 adalah USD 57,9 Miliar, sampai 2030 adalah USD 125,9 Miliar, ada penambahan investasi USD 68 Miliar dari 2025,” jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dikutip Deras.id, Kamis (19/1/2023).
Indonesia sudah menetapkan peta jalan secara rinci terkait kebutuhan investasi senilai USD 2,5 Triliun, dimana lebih dari separuh akan diserap oleh sektor energi.
Target pengurangan emisi yang cukup ambisius ini membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan dari organisasi keuangan demi menciptakan keseimbangan global.
“Di sini kita memerlukan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua,” kata Arifin Tasrif.
Menuju transisi energi untuk strategi, program serta target merupakan hal yang mudah. Namun, yang menjadi tantangan terbesar yakni bagaimana mengimplementasikan secara nyata menuju transisi energi serta memastikan keterjangkauan energi oleh masyarakat. Mengingat ketersediaan potensi sumber daya yang dimiliki negara berbeda-beda, sehingga jalan yang ditempuh akan berbeda.
Penulis: Risca l Editor: Ifta