Impor Kereta Bekas dari Jepang, Wamen BUMN: Kita Sedang Kaji

Jakarta, Deras.id – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut pemerintah sedang mengkaji kebijakan impor kereta bekas dari Jepang sebanyak 10-12 unit trainset.

“Di 2023 kemungkinan besar kita akan diskusi dengan BPKP, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk ada impor darurat mungkin sekitar 10-12 trainset. Kita sedang kaji dan kita akan bicarakan dengan BPKP dalam waktu dekat,” ungkap Tiko ketika rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (12/4/2023) kemarin.

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, terkait putusan impor kereta bekas dari Jepang akan disampaikan dalam waktu dekat di bulan April ini. Pihaknya akan kembali berdiskusi dengan BPKP, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

“Nanti Senin (pekan depan) mau ketemu Kepala BPKP, nanti ada Menko Marves, Menperin, Mendag, kita izin ada impor darurat saja,” terangnya.

Impor kereta bekas dari Jepang menjadi bagian rencana jangka pendek sebagai solusi meningkatnya pengguna KRL akhir-akhir ini. Tiko mengungkap bahwa pemerintah juga telah menyiapkan rencana dalam revitalisasi moda transportasi favorit di Jakarta tersebut.

“Jadi kita akan ada short term solution, tapi medium term dan long term solution kita juga susun dengan baik sehingga rencana produksi dan retrofit tetap bisa kita penuhi di 2024 dan 2025,” jelas Tiko.

Sebelumnya, wacana impor kereta bekas dari Jepang oleh pemerintah sempat tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk direalisasikan. Penolakan tersebut akibat adanya temuan ketidakakuratan biaya impor yang tidak didasarkan atas survei harga.

Sementara itu, Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade justru sepaham dengan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo tentang percepatan proses impor kereta bekas dari Jepang. Andre menilai dalam hasil eksperimennya mencoba menaiki KRL di jam sibuk (antara jam 6 hingga 8 pagi), pengguna KRL begitu banyak dan seringkali membeludak sehingga menyebabkan kondisi berdesakan sesama pengguna di dalam KRL.

Kebijakan impor kereta bekas dari Jepang, lanjut dia, adalah solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan para pengguna KRL.

“Untuk teman-teman pengguna KRL, saya dalam rapat Komisi VI DPR RI bersama Wamen 2 Kementerian BUMN Pak Tiko sudah menyampaikan aspirasi teman-teman pelanggan KRL untuk mempercepat solusi permasalahan impor kereta bekas dari Jepang,” kata Andre dalam keterangan resminya, Rabu (12/4/2023) kemarin.

Penulis: Fausi | Editor: Rifai

Exit mobile version