Jakarta, Deras.id – Hasil survei Litbang Kompas mengatakan bahwa elektabilitas Partai Demokrat mengalami penurunan. Namun menurut Koordinator Juru Bicara partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, Herzaky Mahendra bahwa penurunan elektabilitas itu hanya sementara dan akan naik lagi.
“Kami meyakini penurunan elektabilitas partainya hanya sementara. Begitu pula pergeseran suara pemilih Anies dari Demokrat ke NasDem. Bisa saja pemilih kami berpindah ke NasDem sebagai parpol yang mengusung Anies, tetapi itu hanya sementara hingga kami menentukan sikap. Setelah Demokrat dan Anies kembali bersanding, elektabilitas akan naik lagi, “kata Herzaky dalam keterangannya pada Rabu (22/2/2023).
Menurut Herzaky saat ini Demokrat sedang menyiapkan strategi untuk kampanye ke masyarakat mendatang. Ia menambahkan bahwa bakal calon legislatif dan Demokrat harus lebih giat untuk menaikkan elektabilitas menjelang pemilu.
“Kami sudah lakukan apel siaga nasional kesiapan infrastruktur komunikasi strategi kampanye darat dan udara. Sebab kekuatan serangan di darat harus diiringi dengan narasi di media sosial dari kader organic Demokrat,” ujar Herzaky.
Herzaky menegaskan bahwa pada tahun 2022 Demokrat selalu konsisten berada di tiga atau empat besar. Namun ia menyadari bahwa dalam sebuah performa akan ada naik turun.
“Demokrat sejak 2022 sudah konsisten di tiga atau empat besar alias di kelompok parpol papan atas. Sudah Kembali ke kelas awalnya. Ada istilah, class is permanent, form is temporary,” tegas Herzaky.
Sebagaimana diketahui, hasil survei yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas menghasilkan PDIP berada di posisi yang lebih tinggi dengan elektabilitas 22,9 persen. Kemudian disusul oleh Gerindra dengan elektabilitas 14,3 persen. Dilanjutkan dengan Golkar yang naik menjadi 9,0 persen. Angka tersebut tidak jauh dengan Demokrat dengan posisi 8,7 persen.
Lalu posisi kelima ada NasDem dengan elektabilitas 7,3 persen. Sementara posisi keenam disusul PKB dengan elektabilitas 6,1, kemudian PKS 4,8 persen, dan PAN 1,6 persen.
Penulis: Fia l Editor: Ifta