Berita

Harga Rokok Naik, Pendapatan Warung Sembako Turun Drastis

Banyuwangi, Deras.id – Pendapatan warung sembako di Banyuwangi turun drastis sejak harga rokok melambung tinggi. Salah satunya adalah Fian, pemilik warung sembako Desa Padang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi yang mengaku kehilangan lebih dari separuh pendapatan biasanya sejak kebijakan ini ditetapkan.
“Semenjak harga rokok naik warungnya mengalami penurunan pendapatan yang biasanya pendapatannya tiap harinya 3-4 juta ke atas sekarang hanya dapat 2 juta ke atas”, ujar Fian kepada Deras.id, Senin (7/11/2022).
Fian menjelaskan bahwa turunnya pendapatan tersebut juga dirasakan pemilik warung sembako lainnya. Mahalnya harga rokok menjadi penyebab utama warung menjadi sepi dan berdampak pada pendapatan sehari-hari.
“Sekarang toko mulai sepi karena rokok mulai mahal. Bukan hanya saya yang mengeluh mas, teman-teman saya yang jualan mengeluh juga karena pendapatan juga menurun. Ya mau gimana lagi kita harus menerima keadaan dan tetap bersyukur,” tuturnya.
Tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok resmi naik 10 persen pada tahun 2023 dan 2024. Hal ini berlaku pada golongsn Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM), dan Sigaret Kretek Pangan (SKP) dengan presentase yang berbeda-beda sesuai golongannya.
Naiknya CHT diperkirakan tidak akan berakhir pada 2024. Belum lama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa hal tersebut akan terus terjadi sampai lima tahun mendatang dengan rata-rata kenaikan 15 persen.

Baca Juga:  Pemerintah Rencana Bangun Huntara untuk Korban Banjir di Banyuwangi


Penulis: Faruqi l Editor: Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda