Moskow, Deras.id – Negara-negara Barat telah menetapkan batas harga minyak terhadap Rusia. Presiden Vladimir Putin menanggapi batasan tersebut dengan melarang penjualan minyak ke negara Barat.
“Pasokan minyak dan produk minyak Rusia ke badan hukum asing dan individu dilarang jika kontrak untuk pasokan ini langsung atau tidak langsung,” isi keputusan yang dikutip dari themoskowtimes.com, Rabu (28/12/2022).
Batas harga $60 per barel yang disepakati oleh Uni Eropa, G7 l, dan Australia mulai berlaku pada awal Desember. Hal ini dilakukan sebagai upaya membatasi pendapatan Rusia untuk membiayai perang di Ukraina.
Di sisi lain, keputusan Rusia untuk melarang menjual minyak ke negara yang mematuhi batas harga adalah sebagai tanggapan atas serangan Moskow di Ukraina.
Rusia mengatakan pembatasan itu tidak akan mempengaruhi kampanye militernya di Ukraina. Ia juga menyatakan keyakinannya akan menemukan pembeli baru selain negara Barat.
Menteri Keuangan Anton Siluanov menilai defisit anggaran Rusia bisa lebih besar dari yang direncanakan 2 % dari PDB pada 2023. Hal ini dikarenakan pembatasan harga minyak yang menekan pendapatan ekspor.
Untuk diketahui, Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Adanya pembatasan ini akan berdampak luas pada pasokan energi global.
Penulis: Andre l Editor: Iftah
