Harga Beras Konsisten Merangkak Naik, Begini Kata Zulhas

Jakarta, Deras.id – Harga beras konsisten merangkak naik. Terbaru, pada 9 Januari lalu pemerintah menetapkan harga beras sebesar Rp 13 Ribu per Kilo untuk seri premium.  Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, tingginya harga beras dipicu karena belum tercapainya target impor beras.

“Makanya jangan protes terus. Impor itu karena barangnya kurang. Nah ini baru masuk 70 ribu, kita kasih sampe Januari,” jelas Zulhaz di sela-sela kegiatan pemusnahan Baja di Tangerang, Kamis (12/1/2023).

Sebelumnya, ia menargetkan Indonesia dapat melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Namun, kini impor beras masih mencapai 70 ribu ton beras. Impor itu dilakukan pada akhir 2022 hingga akhir Januari 2023.  Kesepakatan durasi impor ini menyesuaikan dengan panen raya nasional yang bakal terjadi pada bulan Februari-Maret 2023.

“Kita kasih kesempatan sampai dengan Januari, berapa nanti yang masuk kita abisin untuk operasi pasar. Ini kita coba banjiri lagi, mudah-mudahan bisa turun (harga beras). Kan, Februari-Maret sudah panen, jadi impor Februari tidak lagi, Januari terakhir,” tambahnya.

Zulhas menjelaskan, untuk memajukan dan meningkatkan penyerapan hasil beras petani dalam negeri, pemerintah memastikan akan melakukan penyerapan semaksimal mungkin. Dengan penyerapan maksimal itu, maka petani tidak akan mengalami kerugian. Selain itu beras yang beredar di pasar akan sesui dengan kemampuan masyarakat dan subsidi pemerintah.

“Dananya berapapun ada, berapapun akan dibeli dan dengan harga tinggi, bukan harga murah. Jadi, kalau beras itu harganya Rp 10 Ribu.  Bulog akan beli Rp 10 Ribu, tapi jualnya tetap Rp 8.200, nanti ada pengecer harga paling tinggi jualnya Rp 9.450 jadi ada subsidi kan. Kalau Bulog beli Rp 11.000, jualnya tetap Rp 8.200,” tegasnya.

Penulis: Una l Editor: Dian

Exit mobile version