NasionalBerita

Harga Bawang Putih Meroket, Mendagri: Manajemen Kita Kurang Bagus

Jakarta, Deras.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ungkap penyebab kenaikan harga bawang putih disebabkan manajemen tata kelola impor yang kurang bagus.

Hal tersebut disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara daring pada Senin (13/5/2024).

“Bawang putih problem utamanya sudah ditemukan bukan karena harga di Tiongkok yang mahal tapi karena sendiri di dalam negeri, manajemen kita kurang bagus,” terang Tito dalam rakor yang digelar secara daring tersebut, Senin (13/5/2024).

Tito menyampaikan terkait manajemen tata kelola impor bawang putih harus diperbaiki. Ia meminta terjalin sinergi yang baik di antara stakeholder terkait seperti Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Satuan Tugas Pangan untuk memantau proses pengadaan, ketersediaan dan distribusi bawang putih.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok Mulai Naik

Tito juga menegaskan terkait perlunya sanksi keras berupa pemberhentian izin atau penghapusan importir yang tidak melaksanakan fungsi pengadaan dengan baik. Sehingga, kenaikan harga akibat kelangkaan yang berawal dari pengadaan impor bawang putih yang lambat seperti saat ini dapat diminimalisir.

“Kan perlu duduk bersama, bagi pengusaha yang sudah diberikan izin impor segera realisasikan, bila perlu diberikan target kalau impor 3 bulan enggak terlaksana, hanguskan, ganti yang lain,” pungkasnya.

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian, Edy Priyono menyampaikan perlunya aturan berisi sanksi tegas bagi importir yang lambat dalam melakukan realisasi impor khususnya bahan pangan. Mengingat kebutuhan akan pangan adalah kebutuhan dasar (basic needs) bagi masyarakat.

“Karena 95% bawang putih ini impor, maka tidak bisa kita berikan PI (Persetujuan Impor). Kemudian pengusaha seenaknya mengatur kapan bawang putih masuk,” ujar Edy Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara daring, Senin (13/5/2024).

Baca Juga:  Gus Halim: RPL Desa Tidak Boleh Jadi Lahan Stempel Ijazah Sarjana

Penulis: Fausi | Editor: Dinda

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda