Hamas Bebaskan Dua Sandera AS dengan Alasan Kemanusiaan
Yerusalem, Deras.id – Kelompok Islam Hamas membebaskan dua sandera asal Amerika Serikat (AS), mereka adalah ibu dan anaknya perempuan Judith dan Natalie Raanan. Pembebasan tersebut dengan alasan kemanusiaan, setelah upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar.
“Menanggapi upaya Qatar, Brigade Ezzedine Al-Qassam membebaskan dua warga negara Amerika (seorang ibu dan putrinya) karena alasan kemanusiaan,” isi pernyataan Hamas yang di posting di Telegram, seperti dikutip dari aljazeera.com, Jumat (20/10/2023).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pembebasan sandera AS terjadi setelah berhari-hari menjalin komunikasi secara terus menerus dengan semua pihak. Kantor perdana menteri Israel mengonfirmasi pembebasan kedua tawanan tersebut.
Mereka adalah sandera pertama yang dibebaskan sejak kelompok bersenjata Hamas menyerang Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera 200 orang.
Hamas, yang menangkap sekitar 200 tawanan sebagai bagian dari serangan besar-besaran terhadap Israel selatan pada 7 Oktober. Sebelumnya, mereka mengatakan bahwa pihaknya melepaskan dua tawanan tersebut sebagai tanggapan atas upaya diplomatik Qatar.
Pernyataan dari pihak Israel, kedua wanita tersebut saat ini sedang dalam perjalanan ke pangkalan militer di Israel tengah. Laporan media di Amerika menyebutkan bahwa mereka berasal dari Evanston, pinggiran kota Chicago.
Disisi lain, Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, tanpa henti menggempur jalur tersebut dengan serangan udara. Menjadikan 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut di bawah pengepungan total dan melarang pengiriman makanan, bahan bakar dan pasokan medis.
Israel juga telah mengumpulkan tank dan pasukan di dekat perimeter Gaza untuk melakukan invasi darat. Menurut menteri pertahanan Israel Yoav Gallant bahwa mencapai tujuan Israel tidak akan mudah dan cepat.
“Kami akan menggulingkan organisasi Hamas. Kami akan menghancurkan infrastruktur militer dan pemerintahannya. Ini adalah fase yang tidak mudah, ada konsekuensinya,” katanya kepada komite parlemen.
Untuk informasi, Israel telah memerintahkan seluruh warga sipil untuk mengevakuasi bagian utara Jalur Gaza, termasuk kota Gaza. Tetapi, banyak orang yang belum pergi karena takut kehilangan segalanya dan tidak punya tempat aman untuk pergi.
Penulis: Andre l Editor: Saiful