Jakarta, Deras.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendoakan dan menyampaikan dukungan untuk kesembuhan kader Banser NU yang menjadi korban penganiayaan David Ozora.
Doa dan dukungan tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Gus Muhaimin tersebut melalui akun twitternya, @cakimiNOW menanggapi unggahan ayah David Ozora, Jonathan Latumahina yang menunjukkan kondisi anaknya yang tertidur pulas.
“Alhamdulillah..Segera sehat sempurna Ya Alloh,” tulis Gus Muhaimin dalam komentarnya, Kamis (6/4/2023).
Jonathan mengungkapkan bahwa perkembangan kondisi David menunjukan progres yang signifikan. Dalam unggahannya yang terakhir, pria yang akrab disapa Joe tersebut menampilkan David yang sedang tertidur nyaman dengan kondisi alat bantu pernapasan yang sudah dilepas.
“Akhirnya nemu muka tidur seperti ini lagi setelah 46 hari, tidurnya udah David banget ini,” tulis Jonathan dalam unggahannya di twitternya @seeksixsuck, Kamis (6/4/2023).
Sebelumnya, Joe juga mengunggah perkembangan kesehatan David Ozora yang sudah mulai bisa melakukan komunikasi dua arah.
Dalam percakapannya, Joe mengajak David Ozora untuk ziarah ke makam Mbah Cholil di Rembang, sekaligus silaturahmi ke Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) untuk meminta doa untuk kesembuhan putranya.
“Yang ada di pikiran David saat ini kalaau sembuh langsung ke Rembang ziarah Mbah Cholil dan nyuwun suwuk Mbah Mus,” tulis Joe dalam unggahannya dengan menunjukkan video percakapannya dengan sang anak, Rabu (5/4/2023) kemarin.
David Ozora divonis tim dokter Rumah Sakit Mayapada mengalami diffuse axonal injury atau cedera otak berat karena dianiaya oleh Mario Dandy bersama rekannya, Shane Lukas.
Kondisi tersebut sempat membuat David Ozora mengalami koma dan harus berusaha mengembalikan kesadaran kuantitatif (berkaitan dengan kognitif) dan kesadaran kuantitatifnya (berkaitan dengan motorik).
“Kondisi David saat ini terbagi menjadi duat erapi. Yang pertama adalah terapi kesadaran kualitatif, di mana hal tersebut adalah yang terkait dengan kognitif, bagaimana otak bekerja dan lain-lain. Kemudian yang kedua adalah kesehatan kesadaran kuantitatif atau boleh disebut dengan motorik,” terang Jonathan saat ditemui wartawan, Senin (3/4/2023).
Penulis: Fausi | Editor: Rifai