Semarang, Deras.id – Bagi para penjual elpiji, penggunaan aplikasi My Pertamina cukup bisa berbuah manis. Seperti halnya dirasakan oleh salah satu agen elpiji di Semarang bernama Izan Kusuma.
“Karena ada sistem di My Pertamina ratusan gas itu selalu habis. Karena pelanggannya juga sudah ada datanya juga. Dulu paling seminggu hanya 90 gas elpiji yang terjual. Sekarang tambah banyak,” kata Izan Kumara yang bertempat tinggal di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu (14/1/2023).
Sebelumnya, Izan mengaku sulit menolak pesanan dari kalangan rumah tangga mengenah keatas yang kerap kali memesan elpiji subsidi dalam jumlah banyak. Sehingga, dengan adanya sistem data konsumen pada aplikasi My Pertamina dapat membantu Izan dalam mengkategorikan elpiji subsidi dan non subsidi.
“Kalau dulu mau menolak susah, sistemnya belum terbentuk. Kalau sekarang sudah ada sistemnya. Kita punya alasan untuk menolak. Jadi kita bisa mengarahkan mana warga yang mendapatkan gas elpiji 3 kilogram dan gas elpiji non subsidi,” imbuh pria yang telah berjualan gas elpiji sejak 2015 itu.
Dalam satu pekan, Izan mendapat kuota gas elpiji oleh Pertamina sebanya 360 gas elpiji dengan ukuran 3 kilogram. Hingga saat ini, telah ada 110 masyarakat di Kecamatan Ngaliyan yang mendaftar dan terverifikasi di aplikasi My Pertamina.
“Ratusan warga itu sudah menjadi langganan di sini,” pungkasnya.
Penulis: Danu | Editor: Dian