Olahraga

Guardiola Sukses Jadikan Jhon Stone Sebagai Libero Modern 

Manchester, Deras.id – Kesuksesan Manchester City pada musim ini tak terlepas dari kejeniusan sang maestro Josep Pep Guardiola menciptakan formulasi unik dalam meramu timnya. Salah satunya keberhasilan Pep meramu peran baru bek timnas Inggris, Jhon Stone sebagai Libero Modern.

Pada masa lalu, posisi Libero atau Sweeper adalah orang terakhir yang mengamankan gawang dari serangan lawan. Libero memiliki tanggung jawab untuk membaca permainan dengan baik, mengantisipasi serangan lawan, dan menyapu bola yang lolos dari pemain lain. Selain itu, mereka juga bisa berperan sebagai pencipta serangan dengan memberikan umpan panjang kepada pemain serang. Namun seiring berlakunya aturan offside, posisi Libero sudah ditinggalkan tim-tim sekarang.

Dikutip dari YouTube Ruang Taktik, Senin (23/05/2023) salah satu perubahan taktik yang dilakukan Pep Guardiola pada musim ini adalah peran Jhon Stone dari center back namun diubah menjadi gelandang. Namun tidak seperti gelandang pada umumnya, Stones menjalankan dua peran atau Hybrid. Saat build serangan Ia menjadi gelandang yang ikut mendirect serangan dan akan drop atau turun untuk menjadi back saat musuh menyerang.

Seperti kita ketahui, Pep pada akhir-akhir ini menggunakan sistem formasi tiga bek yaitu 3-2-4-1. Namun tidak pada umumnya, formasi tiga bek ala Pep bukan berubah jadi 5 back saat bertahan. Melainkan ke 4-4-2 dengan Stones turun ke belakang. Strategi ini didukung dengan kemahiran Stones dalam bertahan sekaligus menahan dan mendirect bola. Stones berhasil menawarkan keamanan di aspek bertahan dan transisi serta build up atau bangun serangan.

Kemampuan Ball playing Stones memang di atas rata-rata. Hal ini juga yang membuat Man City berani membeli dengan harga 47,5 juta Pounds padahal Everton membeli hanya sekitar 3 juta Pounds. Stones bahkan termasuk pemain yang jarang kehilangan bola. Dengan total hanya 6,7% dari total sentuhannya yang lepas menjadikan Stones menjadi pemain yang paling rendah dalam hal kehilangan bola di Liga Inggris. Ia jarang sekali melakukan kesalahan yang membuatnya disebut sebagai control midfielder alias gelandang pengontrol.

Bek berusia 28 tahun itu juga mahir melakukan switch untuk membuat pertahanan lawan terurai. Menarik untuk melihat sejauh taktik Pep berjalan, terutama di Final Liga Champions nanti.

Penulis: Toro | Editor: Saiful

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami